Ruteng, Floresa.co – Dalam acara peresmian jembatan Jatol (Jaong- Wotol), yang membelah sungai Wae Mese, Desa Nao, Kecamatan Satarmese Barat, Bupati Manggarai, Christian Rotok, berjanji akan memekarkan kecamatan itu.
Menurutnya, Kecamatan Satarmese Barat akan dimekarkan menjadi dua yaitu dengan membentuk kecamatan baru Satarmese Utara yang beribu kota di Langke Majok.
Dalam sambutannya saat peresmian jembatan tersebut, Rabu (25/3/2015), Rotok mengatakan kecamatan Satarmese Utara akan diresmikan pada 20 Mei mendatang bersamaan dengan hari kebangkitan Nasional.
“Saya berharap kecamatan ini akan diresmikan sebelum saya turun dari bupati Manggarai pada 14 September mendatang,” katanya di depan para tetua kampung Wotol dan sejumlah Satuan Perangkat Kerja Daerah (SKPD).
Selain itu ia menjelaskan, dirinya sudah menerima surat dari Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) perihal pemberitahuan enam bulan sebelum akhir masa jabatan bupati dan wakil bupati Manggarai sesuai perintah Undang-undang.
Karena itu, ia mengingikan agar Kecamatan Satarmese Utara akan diresmikan sebelum dirinya turun dari jabatan.
Simpelsius Kaliwan, seorang tokoh masyarakat Kampung Jaong dalam kesempatan dialog dengan Bupati Rotok meminta agar Desa Jaong yang berada di sebelah timur Wae Mese bergabung dengan Kecamatan Satarmese Utara.
Jalan Jaong- Wotol
Selain berjanji akan memekarkan kecamatan, Rotok juga menyebutkan jalur telford dari Jaong menuju Wotol yang berjarak 2,8 kilometer akan diaspalkan tahun 2015 ini. Dua kilometer di antaranya akan diaspalkan dari Jaong ke Ngkaer.
Sementara Jembatan Jatol yang menghubungkan kecamatan Satarmese dan Satarmese Barat sudah dibangun sebagai langkah awal pembangunan aspal.
Bupati dua periode itu mengatakan, tidak semua jembatan diresmikan oleh pemerintah daerah. Kata dia, ia datang meresmikan Jembatan Jatol karena menghubungkan dua kecamatan yaitu Satarmese dan Satarmese Barat.
Ketut Suastika, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Manggarai menjelaskan, jembatan dengan panjang 29,5 meter tersebut sudah menghabiskan anggaran Rp 1,5 miliar.
Dua ratus juta diantaranya, digunakan untuk pembuatan telford Jaong-Wotol. (ARL/Floresa).