Berhembus Kabar Mobilisasi PNS di Manggarai untuk Dukung Petahana

Floresa.co – Pilkada Manggarai kian dekat. Persaingan antarkandidat menggaet dukungan pun kian gencar.

Baru-baru ini, beredar kabar, ada upaya mobilisasi dukungan dari Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk calon petahana atau incumbent.

Awalnya informasi tersebut disampaikan di Facebook, oleh pemilik akun Roni Marut. Ia mewanti-wanti, agar publik jangan terlena dengan hal demikain.

“Neka temo yo lawa! PNS sudah mulai dimobilisasi. Info dari Reo, konon hari ini kantor camat Reok ditutup krn camat dan stafnya, dan banyak guru2 pns sibuk membuat panggung di lokasi pasar Gincu-Robek utk pentas artis lokal RA diselingi kampanye kandidat petahana malam ini. Besok siang mrk katanya di Lante – Reok Barat,” tulis Roni, Sabtu (18/4/2015) di Grup Facebook salah satu kandidat bupati.

Roni Marut merupakan mantan Anggota DPRD Manggarai. Pada tahun 2010, ia pernah maju sebagai calon waktil bupati, berpasangan dengan Viktor Slamet.

Informasi itu mendapat beragam tanggapan, yang mendesak agar PNS sebaiknya tidak sekedar ikut arus, tetapi kritis terhadap ajakan untuk mobilisasi.

Pemilik akun Ferdy Ampur menulis, Kasian juga itu PNS e. Saya yakin mereka cuma menjalankan perintah yang salah. Susahnya jadi PNS karena menghambakan diri pada pejabat tertentu. Akhirnya disuruh apa pun ikut saja. Oleeee…”

Sementara itu, pemilik akun Cyprian Guntur mengatakan, “Apa saya bilang sebelumnya, sudah, sedang dan akan terjadi mobilisasi kades, camat dan PNS lain. Itulah yang membuat kandidat “petahana” selalu menang dalam setiap perhelatan Pilkada. UU bole disusun oleh legislator. Di lapangan pasti ceritanya lain. Siapa yang berani menangkap mereka? Semua polisi dan aparat keamanan kan ada di bawah kendali YANG MASIH BERKUASA”

Haman Finus pun menyamaikan komentar serupa. “Hanya omongan sja Kalo PNS itu netral. Malah mereka lgi politik hitam.. Main halus di blakang. Tak heran siapa yg tau mau mendapat posisi yg bagus.. Pasti dia jga ikutan dgn cakupx, dlm rangka ketika menang akan menjdi kepala di istansi disana disitu… Hemm maka pro aktiv lah mereka utk mendukung jagoanya..,” tulisnya.

Sementara Remigius Nalas, menganggap, meski tak benar, tapi hal seperti merupakan fakta yang jamak terjadi.

“Itulah wajah birokrasi kita…tidak hanya di Manggarai di wilayah lain juga seperti itu..Ini berangkat dari minimnya pemahaman akan posisi mereka sendiri,” katanya.

Terkait informasi ini, Floresa.co sudah berusaha menghubungi Camat Reo, Kanisius Tonga untuk meminta klarifikasi.

Namun, hingga berita ini diturunkan, ia tidak merespon sambungan telepon seluler. (Ari D/AR/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA