Sejumlah Anak Pejabat di Kupang, Nikmati Beasiswa Untuk Anak Miskin

Kupang, Floresa.co – Diskriminasi pemberian beasiswa untuk kategori mahasiswa, terjadi di Kota Kupang dan Kabupaten Kupang, Timor, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Beasiswa dengan nominal 3 miliar rupiah yang sebenarnya diperuntukkan kepada mahasiswa dari keluarga tidak mampu justeru dinikmati mahasiswa dari keluarga berada.

Ironisnya lagi, mereka yang mendapat beasiswa tersebut adalah anak-anak orang kaya dan pejabat yang notabene memiliki akses ke pemerintahan di kota tersebut.

Pengungkapan peyelewengan alokasi dana beasiswa tersebut diungkapkan oleh Fraksi Partai Hanura dan Gerindra di DPRD Kabupaten Kupang.

Atas peristiwa tersebut, Ketua Fraksi Hanura, Anton Natun, meminta Bupati Kabupaten Kupang , Ayub Titu Eko, agar menarik kembali beasiswa tersebut.

“Saya minta Bupati Titu Eki supaya tarik kembali beasiswa untuk anak miskin yang kini dinikmati sejumlah anak pejabat dan anak orang kaya,” ujarnya dalam lansiran kupang.tribunnews.com Senin, (5/9/2016) siang.

Anton menerangkan, pemberian beasiswa itu sebenarnya ditujukan kepada siswa berprestasi di sekolah yang orangtuanya miskin dan tidak mampu.

Namun yang terjadi, dinikmati anak pejabat yang berdomisili di Kota dan Kabupaten Kupang.

Anak-anak pejabat dan orang kaya tersebut, ujar Anton, kini sedang menempuh pendidikan di beberapa Fakultas Kedokteran pada sejumlah Universitas di Indonesia.

“Ini penyelewengan keuangan yang sangat serius,” ujarnya.

Senada dengan Anton, Fraksi Partai Gerindra dalam pemandangan umum fraksinya pada Sidang Paripurna DPRD Kabupaten Kupang, pekan lalu juga mengutarakan hal yang sama. Mereka mendesak Bupati mencabut beasiswa tersebut.

“Fraksi Partai Gerindra mendesak Bupati Kupang, Ayub Titu Eki, agar segera menghentikan pemberian beasiswa kepada anak pejabat dan anak orang kaya”.

“Sebab beasiswa hanya boleh diberikan kepada anak dari keluarga tidak mampu secara ekonomi namun memiliki prestasi membanggakan di sekolah,” tulis Fraksi Gerindra dalam laporan pemandangan umum fraksi.

Pengakuan Bupati Kupang

Menanggapi desakan itu, Bupati Titu Eki, dalam tanggapan tertulisnya mengatakan sangat setuju dengan pendapat fraksi-fraksi tersebut untuk menghentikan bantuan beasiswa bagi anak pejabat dan orang kaya.

Ia juga mengaku, pemerintah Kabupaten Kupang telah melakukan kesalahan.

“Ke depan, beasiswa itu kami hentikan. Namun untuk mereka yang sudah terlanjur terima beasiswa dan sementara dalam proses menyelesaikan kuliahnya, beasiswa itu tetap diberikan hingga selesai dan tuntas kuliahnya,” jelasnya.

Adapun anak-anak pejabat dan orang kaya yang mendapat beasiswa miskin tersebut, pertama berinisial TCB, anak Kepala Dinas (Kadis) Koperasi dan UMKM Provinsi NTT berinisial TB.

Sekarang TCB sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Undana Kupang.

Kedua, berinisial VSAH. Saat ini juga sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Undana Kupang.

Lalu, dengan inisial MTF. Juga sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Undana. Anak dari salah satu staf di Kantor Camat Kupang Tengah berinisial VD.

Selain itu berinisial NJRSK. Sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Undana Kupang, anak dari salah satu dosen di kampus tersebut.

Sementara itu, ada juga yang kuliah di Unkrida. Misalnya yang berinisial WNO, anak dari salah satu pejabat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Naibonat.

Lalu, di Universitas yang sama, anak mantan Wakil Ketua DPRD Kabupateb Kupang dengan inisial HMN.

Ada juga yang berinisial ON, juga kuliah di Fakultas Kedokteran Ukrida Jakarta. Anak dari mantan pejabat Asisten Administrasi Setda Kabupaten Kupang.

Lalu, ada juga yang berinisial YT. Sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Undana Kupang. Anak mantan Kadis Nakertrans Kabupaten Kupang.

Juga di Undana Kupang, ada yang berinisial MTM, anak dari Wakil Bupati Kupang.

Lalu, terakhir dengan inisial EKA, sedang kuliah di Fakultas Kedokteran Ukrida Jakarta. Ia adalah anak dari Staf Ahli Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat pada Pemkab Kupang. (ARJ/Floresa).

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA