DPRD Manggarai: Konflik KMP dan KIH Tidak Berpengaruh Di Daerah

Baca Juga

DPRDFloresa.co – Konflik antara Koalisi Merah Putih (KMP) dan Koalisi Indonesia Hebat (KIH) di parlemen masih berlanjut sampai sekarang. Bahkan konflik ini telah melahirkan dualisme kepemimpinan di parleman. Dualisme kepemimpinan ini dinilai banyak pihak dapat menghambat jalannya pemerintahan.

Sejumlah DPRD Kabupaten Manggarai, Flores, NTT mengakui bahwa dampak konflik ini tidak sampai ke daerah. Salah satunya adalah politisi Partai Demokrat Manggarai Agnes Menot.

“Dualisme dipusat bakal tidak berpengaruh sampai di daerah. Soal konflik mestinya KIH lebih proaktif dalam membangun komunikasi,”ujar Agnes saat dihubungi wartawan Floresa.co pada Jumat (7/11/2014).

Menurutnya, DPR tandingan yang diinisiasi oleh KIH tidak akan menyelesaikan persoalan inti. Hal itu justeru memperkeruh situasi.

“Ketakutannya kalau tandingan ini berlanjut maka akan mengganggu kinerja Presiden,”katanya.

Hal senada diungkapkan juga politisi partai Golkar Manggarai Yoakim Jehati. Dia menilai kisruh DPR RI yang terbelah dalam dua kubu koalisi tidak berpengaruh di Manggarai. Dia bahkan meyakini bahwa dualisme ini tidak berdampak sampai Pilkada di Manggarai NTT.

“Konflik di pusat tentu tidak berpengaruh di manggarai. tapi dalam hal pilkada manggarai, saya rasa juga tidak terlalu membawa dampak apa-apa untuk pilkada manggarai,”tandasnya.

Yoakim mengharapkan semua pihak baik KMP maupun KIH mestinya duduk bersama untuk mencari jalan terbaik agar masyarakat tidak menjadi korban

“Perselisihan ini diharapkan sgera berakhir,”tuturnya.

KMP merupakan koalisi yang dalam pilpres lalu mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebagai calon presiden dan calon wakil presiden. Koalisi terdiri dari lima partai minus PPP, yakni Gerindra, Golkar, PAN, Demokrat dan PKS. Sedangkan KIH merupakan koalisi yang mendukung Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebaga capres dan cawapres. Koalisi ini terdiri dari PDI Perjuangan, PKB, Partai Nasdem dan PPP. (ADB/TIN/Floresa)

Terkini