Benny Harman: Mahasiswa STKIP Ruteng Gagal Dorong Perubahan

Benny Kabur Harman, di depan kampus STKIP Ruteng, Selasa (3/3/2015). (Foto: Ardy Abba/Floresa)
Benny Kabur Harman, di depan kampus STKIP Ruteng, Selasa (3/3/2015). (Foto: Ardy Abba/Floresa)

Ruteng, Floresa.co – Benny Kabur Harman, anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menilai, mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) St Paulus, Ruteng, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) gagal mendorong perubahan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Politisi yang kerap dipanggil BKH itu membandingkan mahasiswa STKIP dengan sejarah perjuangan yang sudah digerakan oleh hampir seluruh elemen mahasiswa di Indonesia.

Misalnya, kata Wakil Ketua Komisi III DPR RI itu, pada saat meletusnya reformasi tahun 1998, ia mengatakan, tanpa kampus dan mahasiswa saat itu, reformasi bakal tidak terjadi.

“Hanya kampus di Manggarai yang belum melakukan sejarah perubahan buat daerah dan negeri ini,” ungkap BKH saat melakukan sosialisasi empat (4) pilar kebangsaan kepada ratusan mahasiswa STKIP Ruteng di Aula Missio, Selasa (3/2/2015).

Karena itu, dalam sosialisasi tersebut, kader Partai Demokrat itu menginginkan agar mahasiswa STKIP Ruteng sungguh-sungguh memahami peran mereka sebagai episentrum perubahan.

Kata dia, kampus yang tidak toleran terhadap lingkungan sekitarnya menunjukan lembaga ilmiah tersebut belum menjawab dan mendatangkan solusi atas masalah-masalah masyarakat.

“Kampus itu pusat ilmu pengetahuan, pusat nilai, pusat idealisme, pusat cita-cita, dan sebagai komoditas perubahan,” katanya.

Sementara itu, ungkapan BKH yang menyebutkan STKIP Ruteng belum melakukan perubahan, dibantah oleh salah seorang alumni.

Fortunatus H. Manah, salah seorang alumni STKIP angkatan 2003 silam menyatakan, ungkapan BKH tersebut keliru.

Kerja-kerja perubahan yang dilakukan mahasiswa STKIP Ruteng, kata Fortunatus, mesti dilihat secara komprehensif.

“Perubahan yang dilakukan STKIP Ruteng sudah jelas, misalnya, di bidang pendidikan, pemberdayaan masyarakat, di bidang gerakan sosial karitatif, jurnalistik dan lain-lain,” tegasnya seraya kecewa dengan pernyataan BKH.

BKH juga dinilainya latah dan menyampaikan pernyataan tidak berdasarkan fakta.

“Jika dirinya ingin memotivasi mahasiswa, itu sah-sah saja. Tetapi jangan sampai membuat kesimpulan umum bahwa mahasiswa STKIP Ruteng tidak terlibat dalam gerakan perubahan,” tandas Fortunatus yang juga mantan Ketua Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Manggarai itu. (ARL/Floresa)

spot_img
spot_img

Artikel Terkini