Saat Warga Lain Sedang Doa Rosario, Siswa SMA di Matim Ini Pilih Gantung Diri

Borong, Floresa.co – Adrianus Maja, seorang pelajar SMA Negeri 9 Borong, Kabupaten Manggarai Timur (Matim) memilih mengakhiri hidupnya secara tragis dengan gantung diri pada Rabu (20/5/2015) malam.

Pelajar yang kini duduk di kelas II jurusan IPS di sekolah yang terletak di Sita, Desa Sita, Kecamatan Rana Mese itu mengambil keputusan bunuh diri saat warga lain sedang ikut Doa Rosario yang biasa dilakukan secara bergilir pada bulan Mei.

Selama ini, korban tinggal bersama kakak kandungnya Stefanus Jani yang juga Guru SMA Negeri 9 Borong. Mereka tinggal di rumah kontrakan milik salah satu warga Sita, Kanisius Jehot.

Kanisius mengatakan kepada Floresa.co, Rabu malam, Adrianus diperkirakan gantung diri pada pukul 20.30 Wita, saat semua warga kelompok Santu Ave Maria Sita sedang berdoa di Asrama Putri SMA Negeri 9.

Korban sebelum mengakhiri hidupnya sempat datang ke asrama putri tersebut. Selain itu, beberapa warga sempat melihat korban sedang berada di luar rumah kontrakan, sebelum mereka berangkat ke rumah ibadah.

“Kami mulai ibadah diperkirakan pada pukul 20.00 Wita dan selesai pukul 22.30. Bisa diperkirakan dia gantung diri antara pukul 20.00 Wita sampai pukul 22.30 Wita,” kata Kanisius.

Tetangga korban, Saverius Salam menuturkan, Adrianus diketahui gantung diri setelah kakaknya Stefanus masuk ke dalam rumah usai pulang Doa Rosario.

“Tiba-tiba ia menemukan adiknya mengantungkan diri pada tiang tengah rumah dengan mengunakan tali pramuka. Tidak sanggup melihat adiknya gantung diri, Stefanus Jani keluar rumah berteriak meminta tolong kepada warga sekitar rumah tersebut,” tutur Saverius.

Motif Belum Diketahui

Kasus ini sudah ditangai pihak kepolisian. Kapolsek Borong, Kompol Yosep Meus saat dihubungi Floresa.co menjelaskan,  anggotanya turun ke lokasi kejadian pada pukul 22.30 Wita dipimpin langsung oleh Kanit Reskrim Polsek Borong, Brigpol Edi Sumirat dan tiga anggota polisi lainnya.

“Benar ada kejadian gantung diri di Sita. Kami tidak menemukan luka memar pada bagian tubuh korban. Kalau dilihat dari fisik korban, korban benar bunuh diri,” katanya.

Ia menambahkan, hingga kini, mereka belum mengetahui motif tindakan Adrianus.

Kepala Puskesmas Sita, Jamiludin Mutalib menjelaskan, hasil pemeriksaan tenaga medis menemukan bekas lilitan tali sedalam 1 sentimeter di leher korban.

“Tidak ada bekas memar di bagian tubuh lain. Mata korban melolot dan ada bekas air kencing di celana korban menandakan korban benar-benar melakukan bunuh diri dengan menggantungkan diri,” jelasnya.

Menurut penuturan Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 9, Paulus Jehudu, Adrianus merupakan siswa yang paling pintar menyelesaikan soal-soal Mata Pelarjaran Matematika di kelasnya.

Korban dikenal anak yang rajin bekerja. Ia termasuk salah satu siswa yang mendapat Kartu Indonesia Pintar (KIP) di Matim.

Pesan Lewat Tulisan

Pantuan Floresa.co di lokasi kejadian, tersebut, korban sempat mencoret-coret pada dinding rumah dengan tulisan “Hidup dan Mati ada ditangan Tuhan dan tangan diri sendiri.”

Ia juga mengambar kayu salib dan rosario pada dinding.

Menurut penuturan pemilik rumah, Kanisius, tulisan tersebut diperkirakan dibuat oleh korban sebelum gantung diri.

Sebab, kata dia, sebelumnya tidak ada tulisan di dinding tersebut.

Setelah diepriksa oleh pihak Polsek Borong dan tenaga medis dari Puskesmas Sita, Kamis (21/5/2015) dini hari tadi pukul 02.00, jenazah Adrianus diantar ke Kampung Baga oleh para guru SMA Negeri 9. (Satria/ARL/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini