LSM Burung Galang Dukungan Publik untuk Konservasi Hutan Mbeliling

Labuan Bajo, Floresa.co – LSM Burung Indonesia terus berupaya menjaga kelestarian hutan Mbeliling. Kawasan hutan yang terletak di Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur ini merupakan habitat aneka hayati termasuk spesies burung.

LSM Burung Indonesia telah bekerja di kawasan hutan Mbeliling sejak 2007. Banyak hal yang telah dilakukan oleh Burung Indonesia dalam menggalang dukungan publik untuk mewujudkan kelestarian dari bentang alam Mbeliling.

LSM ini melakukan pendampingan terhadap kelompok dampingan di 27 desa. Mereka menggelar pelatihan-pelatihan, pemberian hibah maupun upaya khusus untuk meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya upaya konservasi terhadap lingkungan dan juga semua satwa liar yang ada di kawasan Mbeliling.

LSM Burung Indonesia juga melakukan workshop kelompok pengembangan konservasi atau CDG (Conservation development group). Ini merupakan kegiatan rutin Burung Indonesia Program Mbeliling untuk mempertemukan semua pengurus dan anggota CDG dalam rangka membagi (sharing) pengalaman mereka dalam melaksanakan kegiatan sebagai CDG di desa masing-masing.

Sesuai dengan cita-cita awal pembentukan CDG, kelompok ini diharapkan akan menjadi kelompok pelopor di desa dalam melaksanakan kegiatan konservasi di desa masing-masing. Selain sebagai kelompok pelopor, kelompok ini juga diharapkan akan menjadi kelompok contoh dalam melaksanakan semua kegaitan sosial dan juga kegiatan peningkatan ekonomi baik kelompok maupun ekonomi keluarga di desa masing-masing.

Pada tahun 2015, workshop CDG ini dilakukan di kelompok Leleng Ca kampung Lenda Desa Pulau Nuncung-Kecamatan Sano Nggoang. Workshop ini dilakukan selama 3 hari, dari tanggal 17-19 Juni 2015.

Sebagaimana biasanya dalam workshop seperti ini, tiap-tiap kelompok dampingan (CDG) mengutus 3 orang perwakilan kelompok untuk datang mengikuti workshop serta terlibat dalam kegiatan membagi pengalaman terkait program kerja mereka selama tahun 2014.

Dalam sambutan pembuka, Tiburtius Hani, selaku Tim Leader Burung Indonesia Program Mbeliling menegaskan bahwa sebagai kelompok contoh dan pelopor konservasi di desa, CDG harus selalu menjadi orang terdepan dalam segala kegiatan-kegiatan pembangunan yang ada di desa, terutama kegiatan yang berkaitan dengan konservasi dan peningkatan ekonomi di desa.

“CDG harus menjadi teladan baik bagi semua orang. Jika CDG telah menjadi contoh yang baik di desa, maka bukan tidak mungkin, akan ada banyak orang yang akan terlibat dalam segala kegiatan pelestarian yang ada di desa,”ujarnya.

Lanjut Tibur, kelompok harus terbuka dalam sesi berbagi pengalaman kepada kelompok lain,agar bisa memberikan masukan dan saran yang baik dan sesuai dengan kebutuhan kelompok itu sendiri.

Dalam sesi berbagi pengalaman terkait kegiatan selama tahun 2014 di masing-masing kelompok, CDG Kompo Nepa dari Desa Warloka membagikan pengalamannya terkait kesuksesan kelompok dalam upaya advokasi untuk memenuhi masalah krisis air bersih di kampung Cumbi Desa Warloka.

Advokasi ini dilakukan terhadap Pemerintah Manggarai Barat dalam hal ini Badan Lingkungan Hidup. Selain kelompok Kompo Nepa, Kelompok Leleng Ca dari Desa Pulau Nuncung kecamatan Sano Nggoang, juga membagikan pengalaman terkait praktek pengelolaan keuangan kelompok dengan menggunakan sistim pembukuan koperasi moderen.

Sedangkan kelompok Ringgang Permai dari Desa Kempo membagikan pengalaman terkait pengorganisasian kelompok dalam upaya untuk menjaring anggota baru koperasi dalam mengembangkan koperasi kelompok Ringgang Permai.

Kelompok Golo But dari Desa Watu Panggal juga membagikan pengalamannya dalam membangun jaringan/Kemitraan kelompok baik itu di tingkat desa maupun di tingkat kabupaten.

Semua pengalaman itu dibagikan kepada kelompok lain, agar kelompok lain bisa meniru dan belajar dari kelompok terdahulu yang telah sukses melakukan hal tersebut.

Pada saat penutupan kegiatan, beberapa anggota kelompok berharap agar pemerintah Manggarai Barat perlu meniru apa yang telah dilakukan oleh Burung Indonesia di Bentang Alam Mbeliling. Menyediakan forum berbagi merupakan cara sederhana untuk meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mendukung segala bentuk kegiatan dan proses pembangunan yang ada di daerah. Para penyuluh lapangan, misalnya, diwajibkan untuk tinggal dan menetap dengan warga desa agar bisa mendampingi para petani dalam segala kegiatan pertanian di desa. PPL bukan hanya sekedar datang ambil laporan pada akhir bulan.

“Kami sangat senang dengan Burung Indonesia yang selalu mewajibkan fasilitatornya untuk selalu berada di desa setiap hari, sehingga kami bisa membagi pengalaman dan mendapatkan bimbingan teknis terkait segala kegiatan budidaya yang akan kami lakukan di desa,” ujar Yohanes ketua kelompok Golo But.

“Semoga kegiatan workshop seperti ini dilakukan terus setiap tahun karena sangat bermanfaat bagi masyarakat dalam hal ini kelompok,”tambah AvenTuru dari kelompok Weang Gerak Desa Siru Kecamatan Lembor. (Sirilus Ladur/PTD/Floresa)

spot_img

Artikel Terkini