Polisi Sudah Tetapkan 2 Tersangka Pengeroyokan Fidelis: Inisial RS dan ND

Floresa.co – Aparat kepolisian di Malang, Jawa Timur sudah menetapkan dua tersangka kasus pengeroyokan yang berujung pada tewasnya Fidelis Honto, mahasiswa IKIP Budi Utomo, Sabtu (14/11/2015).

Fidelis, pemuda 20 tahun itu berasal dari Hawe-Kolang, Kecamatan Kuwus, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) – Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dua tersangka pengeroyokan masing-masing berinisial RS yang berusia 30 tahun dan ND, pemuda 19  tahun.

Kasatreskrim Polres Malang AKP Harianto Rantesalu mengatakan pada hari ini, Minggu (15/11/2015), berdasarkan pengakuan saksi kejadian itu, masih ada lima pelaku lain, yang kini masih buron.

“Sekarang masih dilakukan pemeriksaan beberapa saksi, sebagian tim sedang melakukan pengejaran, semoga segera tertangkap,” kata Harianto.

Sebelumnya, Kapolres Malang Kota, AKBP Singgamata mengungkapkan lima pelaku itu sudah teridentifikasi dan tengah dalam upaya pengejaran.

Pihaknya juga meminta kepada kerabat Fidelis agar tidak terprovokasi untuk melakukan tindakan main hakim sendiri.

Singgamata meminta menyerahkan kasus ini kepada polisi.

“Pelaku jelas akan menerima konsekuensi atas perbuatannya,” ujarnya.

Informasi yang dihimpun Floresa.co dari sejumlah sumber di Malang menyebutkan, peristiwa pada Sabtu adalah puncak dari rangkaian kejadian dari Minggu sebelumnya, tepatnya pada pertandingan bola antara Tim Pacar, Mabar dan Tim Kota Komba, Manggarai Timur (Matim) di Lapangan Armed, Kota Malang.

Kedua tim yang hampir semuanya mahasiswa perantauan Manggarai di Kota Malang tidak dapat mengotrol emosi ketika permainan berlangsung.

Seperti banyak pertandingan sepak bola ‘para diaspora’ asal tana kuni agu kalo di Kota Malang sebelumnya yang hampir selalu berujung adu naluri kebinatangan, pertandingan Minggu lalu itu pun berakhir dengan   perkelahian.

Informan Floresa.co yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, kejadian berawal dari ‘salah pukul’ terhadap seorang mahasiswa  asal kampung Pata, Ranggu-Kolang oleh teman-teman dari Kota Komba.

Mengetahui itu, anak-anak dari Pacar dan Kolang menyandera beberapa motor dari para pemain dan pendukung Kota Komba.

Pada pertandingan lanjutan Sabtu kemarin, sebenarnya sudah hendak dilakukan “damai” di luar lapangan. Namun, hal itu tidak tewujud.

Naas bagi Fidelis dan dua teman lain saat dalam perjalanan pulang dari lapangan.

Ketika itu, ia dan dua temannya singgah di pom bensin di bilangan Klojen, tepatnya Jl Embong Brantas, Kota Malang.

Seketika itu, datanglah sekitar 20-an orang yang diduga pemain dan pendukung Kota Komba dan langsung menyerang mereka.

Dua teman Fidelis berhasil melarikan diri. Dan, tinggal ia sendiri yang tidak berhasil. Ia pun serentak jadi sasaran amarah penyerang.

Sekitar 15 menit Fidelis dikeroyok, polisi datang dan harus melepaskan hingga tiga kali tembakan peringatan ke udara untuk membubarkan gerombolan pengeroyok. (Ari D/ARL/Floresa)

 

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA