Mafia dan Karut-Marut Pengelolahan Pasar Inpres Borong

Baca Juga

Andreas Kornase sangat dikenal oleh seluruh kalangan penghuni Pasar Inpres Borong. Di pasar, Andreas Kornase adalah penjual asesoris handphone. Dia dikenal karena suara-suara lantangnya memperjuangkan nasib pedagang melalui media masa lokal seperti Floresa.co, Flores Pos, Pos Kupang dan Timor Ekspres. Selama ini Kornase sering menyuarakan segala persoalan melalui empat media lokal ini.

Setelah menunggu, rapat antara penjual sayur, buah-buahan dan sirih pinang dengan instansi pengelolah pasar dan DPRD pun dimulai. Dalam rapat tersebut, kepala instansi yang mengelolah pasar sedang tidak ada di Borong. Karena itu, Perindagkop diwakili oleh Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan, Dominikus Don. Sedangkan PPKD diwakili Kabid Pendapatan, Konstan Piang.

Sedangkan bupati diwakili Assisten II, Wihelmus Deo; Asiten III, Fansi Jahang serta beberapa kepala instansi lainnya yakni, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan, Donatus Datur dan Kasat Pol PP, Fransiskus P Sinta.

Kabid Perdagangan Perindagkop, Dominikus Don ketika ditanya Floresa.co soal tidak hadirnya pimpinannya mengungkapkan kepala dinas sedang berada di Jakarta. Sementara, Kabid Pendapatan, Konstan Piang engan menjawab saat ditanya soal keberadaan pimpinannya.

Meskipun dua pimpinan instansi pengelolah pasar itu tidak hadir dalam sidang bersama DPRD Matim, para pedagang Pasar Inpres Borong mengaku puas. Pasalnya para wakil rakyat bersama pemerintah memberi janji akan menyelesaikan seluruh persoalan-persoalan di pasar termasuk soal ada dugaan mafia pasar.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini