Mafia dan Karut-Marut Pengelolahan Pasar Inpres Borong

Baca Juga

Situasipun memanas. Kasat Pol PP dan Martinus Mihu saling mengeluarkan kata-kata Pedas. Martinus Mihu merasa tidak terima atas bentakan Kasat Pol PP. Diapun perlahan-lahan meninggalkan kerumununan warga pasar dan Satpol PP.

“Pak Martin sini. Bapak jangan begitu, hargai pimpinan kita. Jangan pergi begitu saja, kita selesaikan disini persoalan ini,” kata Fransiskus P Sinta.

Martinus Mihu pun kembali menghadap Asisten II,Wihelmus Deo. “Hargai kami, kami ini manusia. Persoalan di pasar ini seperti ada arogan dari pemerintah. Bagaimana Kami sejatera kalau los kami mau dibongkar,”kata Martinus Mihu.

“Tenang, tenang. Kita selesaikan di sini,” timpal Wihelmus Deo.

“Pak Semaun, inikan arean jual ayam, kenapa memberi izin untuk buka los besar?,”kata Wihelmus Deo lagi kepada Semaun.

“Ia Pak, ini memang area bagi penjual ayam. Saya tidak tahu kalau para penjual membuka los besar untuk kepentingan lain,”jawab Semaun.

“Kamukan tinggal disini setiap hari, kenapa kamu tidak tahu kalau ada penjual membangun los,” tanya Wihelmus Deo.

“Ok.Pak Martinus Mihu perlu kami sampaikan semua los yang dibuat warga tanpa izin pemerintah suatu saat kami akan bongkar. Bukan sekarang ini,”kata Wihelmus Deo.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini