PerspektifAnalisisNatal: Merayakan Keluhuran Ciptaan

Natal: Merayakan Keluhuran Ciptaan

Kehadiran Allah di tengah ciptaan ditandai oleh dua hal utama yakni HIDUP dan TERANG. Hidup adalah prasyarat pokok bagi suatu keberadaan dari makhluk hidup, manusia. Tetapi hidup saja tidaklah cukup.

Kehidupan yang bersumber pada Allah dan dikaruniakan kepada makhluk-Nya, membutuhkan terang (kebenaran, kebijaksanaan), agar keluhuran dan kesucian hidup itu tetap terjaga dan terpelihara.

Pertanyaannya adalah benarkah kita menjalani dan melakoni hidup kita dalam kebenaran, dalam terang?

Saya merenungkan bahwa prolog Injil Yohanes adalah paparan jelas dari kondisi sosial, politik, ekonomi dan budaya kita masa kini. Fakta-fakta tindakan dan perilaku yang mempengaruhi dan menentukan kehidupan orang banyak, lebih banyak dilakukan dalam kegelapan.

Intrik politik, perebutan kekuasaan, manipulasi kekuasaan dan jabatan, korupsi, dan penghacuran alam ciptaan adalah produk-produk perbuatan dalam kegelapan.

Perhatian kita semua, tersita ke kasus “papa minta saham”, yang dilakukan orang besar, tetapi di dalam kegelapan.

Tak tersingkap apa kejahatan dan kebenaran sesungguhnya, karena tindakan itu tidak saja dilakukan dalam kegelapan, tetapi juga dinilai dalam Mahkamah Kegelapan Dunia (MKD). Terang telah datang, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan?

Perayaan natal mesti menjadi momentum refleksi dan transformasi keseluruhan cara berada dan bersikap kita. Tanda nyata bahwa kita menerima kehadiran Tuhan di tengah ciptaan-Nya adalah bahwa kita peduli pada kehidupan, keadilan, kebenaran, kesejahteraan umum dan keutuhan ciptaan.

Perilaku penuh kelicikan dan kemunafikan, ketamakan dan penindasan, adalah perilaku yang dengan sendirinya akan sirna, jika terang menguasai jagat kehidupan bersama kita.

Sesungguhnya saban hari kita merayakan kehadiran Tuhan, jika kita peduli pada sesama, terutama yang tertindas, miskin dan menderita. Kita merayakan kehadiran Pencipta manakala kita peduli, memelihara dan menjaga makhluk ciptaan-Nya.

Ketika kita merayakan natal, kita merayakan kelahiran Yesus Kristus, tetapi Surat Ibrani dan Injil Yohanes yang dibacakan pada hari natal ini mengingatkan bahwa dalam Yesus Kristus dan oleh Dialah segala sesuatu dijadikan atau diciptakan.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA