PerspektifAnalisisNatal: Merayakan Keluhuran Ciptaan

Natal: Merayakan Keluhuran Ciptaan

Inilah akar teologis (iman) mengapa kepedulian pada ciptaan merupakan tuntutan iman kristiani. Tak ada iman kristiani sejati, tanpa penghargaan kepada kehidupan dan tanpa pemeliharaan ciptaan.

Allah menjadi menjadi manusia dan tinggal di tengah ciptaan-Nya. Dunia bukanlah lagi sekedar tempat tinggal manusia dan ciptaan, tetapi juga tempat kehadiran Allah.

Kehadiran Allah mengangkat manusia dan ciptaan ke martabat luhur, yakni menjadi tanda dan tempat kehadiran Allah.

Manusia dan ciptaan diluhurkan dan ditinggikan. Jika demikian, sesungguhnya merayakan Natal berarti merayakan keluhuran ciptaan, bahwa Allah berkenan hadir di tengah ciptaan.

Tak ada lagi tempat bagi kebencian dan permusuhan, diskriminasi dan antipati. Semua adalah saudara. Laudato si mio Signore per tutta la Tua creatura. Terpujilah Engkau Tuhanku, karena seluruh makhluk ciptaan-Mu.

Penulis adalah Direktur JPIC-OFM dan Dosen di Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara, Jakarta.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA