PerspektifAnalisis“Mbaru Gendang” dan Pelestarian Budaya Manggarai

“Mbaru Gendang” dan Pelestarian Budaya Manggarai

Hal ini dapat kita lihat dalam penyelesaian masalah perebutan tanah misalnya.

Yang berperan bukan lagi daya ikat nan erat wase wunut (ijuk) sebagai simbol yang dipakai dalam Mbaru Gendang ataupun daya pemersatu siri bongkok (tiang tengah) melainkan meja hijau di gedung pengadilan.

Kekuatan yang akhirnya menentukan kebenaran ialah uang dan segala anak pinak gratifikasinya guna membeli apa yang namanya kebenaran status hukum.

Badai individualisme yang menghantam kehidupan masyarakat Manggarai merupakan ancaman nyata yang entah disadari atau tidak akan mengancurkan nilai sosial kehidupan.

Revitalisasi

Ancaman itulah yang harus diantisipasi guna menjaga keluhuran dan kemurnian semangat persatuan yang telah dihidupi.

Peran untuk menjaga persatuan dan juga keluhuran nilai sosial yang dihidupi selama ini tidak lain adalah dengan menjaga dan melestarikan kembali semangat lonto leok (duduk bersama) yang menjadi simbol persatuan dalam segala acara di Mbaru Gendang.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA