PILIHAN EDITORPolemik Tanah Bandara di Matim: Warga Nyaris Perang Tanding

Polemik Tanah Bandara di Matim: Warga Nyaris Perang Tanding

Petrus Ila, salah satu perwakilan subklan Motu Kaju Leke, mengaku dirinya dipaksa menandatangani  surat penyerahan tanah, padahal ia sama sekali tidak tahu isi surat tersebut. “Saya tidak tahu baca. Saya juga tidak mengetahui kalau surat yang saya  tanda tangan itu berisi penyerahan tanah seluas 100 hektar di Tanjung Bendera,” kata Petrus kepada Floresa, 5 Mei 2015.

BACA: Bom Waktu Polemik Lahan Bandara di Matim

Floresa.co dalam salah satu artikel sorotan menyebut, polemik lahan ini merupakan bom waktu yang bisa meledak kapan saja jika pemerintah tidak serius mencari solusi yang paripurna. (Ardy Abba/ARL/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA