Dalam paparannya, Rian menekankan peran pemuda Manggarai do Jogja dalam menanggapi polemik Pantai Pede di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
Sebagai pemuda, kata dia, penting memikirkan solusi atas masalah Pantai Pede.
“Mengembalikan Pante Pede sebagai natas bate labar (tempat bermain) membutuhkan sifat radikalisme anak muda,” kata Rian.
Diskusi kian menarik takkala yang hadir mengangkat persoalan rendahnya tingkat kesadaran dan partisipasi mahasiswa Manggarai Jogja dalam menyuarakan di daerah, termasuk terkait ancaman privatisasi Pantai Pede.
Menanggapi hal itu, Rian mengatakan, komunitas Manggarai Jogja banyak diisi oleh kaum akademisi yang mumpuni, sehingga sangat mudah untuk diajak duduk bersama menyelesaikan persoalan yang ada.
“Malam ini awal perjuangan kita, selama ini mungkin tidak ada ruang untuk duduk bersama,” katanya.
Sedangkan menanggapi strategi menyelesaikan persolan Pantai Pede tanpa perang horizontal, Rian mengingatkan pemerintah untuk berbuka hati dan bisa menerjemahkan perasaan hati masyarakat Manggarai barat.