ReportaseMendalamNatal Bersama Warga Manggarai di Yogyakarta: Tentang Kaum Muda dan Polemik Pantai Pede

Natal Bersama Warga Manggarai di Yogyakarta: Tentang Kaum Muda dan Polemik Pantai Pede

“Ini persoalan hati masyarakat, jangan sampai terluka demi kepentingan kaum kapitalis,” tegasnya.

Rian berkali-kali menegaskan pentingnya perjuang bersama.

“Kita harus mempunyai satu pola pikir yang sama, yaitu mengembalikan Pante Pede sebagai warisan leluhur kita,” katanya.

Sementara itu, Haji Ardi mengingatkan kaum muda Manggarai agar jadi, pejuang bukan peminta – minta.

“Anak muda Manggarai harus berperilaku produktif bukan konsumtif. Kita harus bisa mandiri dan berani memulai sesuatu tanpa mengandalkan orang lain,” katanya.

Pemuda yang berkarakter, kata dia, harus dimulai dengan pola pikir yang jujur.

“Perjuangan pemuda masa kini kehilangan arah karena digrogoti oleh kepentingan tertentu,” katanya.

Ia mengingatkan kaum muda Manggarai di Jogjaagar lebih peka.  “Kita harus bersuara dan berani untuk melawan ketidakadilan yang terjadi di tengah masyarakat,” tegasnya. (Laporan Hilarius Sapeng/ARL/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA