ReportasePeristiwaDentuman Musik Ganggu Warga, D’Fire Cafe di Ruteng Pasang Peredam Suara

Dentuman Musik Ganggu Warga, D’Fire Cafe di Ruteng Pasang Peredam Suara

Ruteng, Floresa.co – D’Fire Cafe di Coca, Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai, NTT akhirnya memasang peredam suara di dalam ruangannya.

Sebelumnya, warga sekitar mengeluh dengan keberadaan tempat hiburan tersebut. Pasalnya, suara musik dari dalam kafe tersebut saat larut malam sangat mengganggu istirahat warga. Terutama warga yang tinggal di sekitar kampung Pong Ara, Kelurahan Pitak, Langke Rembong.

Bahkan dalam catatan  Floresa.co, warga pernah mengadu keberadaan D’Fire Cafe ke Christian Rotok, Bupati Manggarai. Warga Pong Ara mengadu tidak hanya secara lisan, tetapi mereka juga menyampaikan keluhan secara tertulis untuk disikapi bupati Rotok.

Atas keluhan warga Pong Ara, Dedi Ongkor, pemilik D’Fire Cafe mengatakan, pihaknya sudah memasang peredam suara agar suara musik tidak megusik ketenangan istirahat malam warga sekitar.

Ongkor mengaku, pihaknya sudah mengerjakan itu selama hampir satu bulan terakhir.

“Sekarang empat kamar di dalamnya sudah tak kedengaran lagi suaranya. Untuk sementara tinggal di ruangan tengah saja yang masih dalam pemasangan dan pintu-pintu,” ujarnya kepada sejumlah awak media di tempat tersebut, Rabu (24/6/2015).

Ia menjelaskan, hingga saat ini pemasangan peredam suara di hold atau ruangan tengah. Walau belum sempurna, namun Ongkor berjanji di akhir Juli nanti semuanya sudah selesai dikerjakan.

Selama ini, kata dia, warga masih mengeluh diduga kurangnya komunikasi terkait pemasangan peredam sesuai janji yang pernah disampaikannya kepada warga.

Disaksikan media ini saat mendatangi tempat tersebut, beberapa tukang masih mengerjakan pemasangan peredam di ruangan tengah kafe dengan mengunakan bahan dasar Rockwool Fire Safe buatan Malaysia. Sementara di empat kamar yang lainnya pemasangan sudah maksimal hingga suara musik tak kedengaran di luar gedung.

“Selama ini bukannya tidak mengindahkan keinginan warga untuk memasang peredam suara. Tetapi karena bahan bakunya sangat sulit didapatkan dan harganya sangat mahal,” ujar Ongkor.

Sementara terkait adanya tudingan warga bahwa sering terjadi keributan lingkungan seperti perkelahian, ia pun menampik isu tersebut. “Isu itu tidak benar,”tandas Ongkor. (Ardy Abba/Floresa.co)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA