Ruteng, Floresa.co – Pemerintah Kabupaten Manggarai – Flores kembali menggelar acara bertajuk “Pameran Pembangunan”. Hajatan seperti ini sudah menjadi rutinitas setelah perayaan 17 Agustus.
Pada acara ini, berbagai produk hasil olahan masyarakat di pamerkan di lapangan Motang Rua, di jantung kota Ruteng, Ibu Kota Kabupaten Manggarai.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi (Perindagkop) Kabupaten Manggarai, Heri Ngabut mengatakan pameran tahun ini berlangsung dari 22 Agustus hingga 3 September 2016.
Heri mengatakan pameran seperti ini bertujuan untuk menggairahkan dunia usaha di Manggarai. Karena itu, berbagai produk hasil olahan masyarakat termasuk kuliner dipamerkan.
“Hal ini sebagai bentuk dukungan terhadap keberadaan industri. Program inipun dapat mempercepat perputaran uang. Sehingga menghidupkan perekonomian Manggarai” kata Heri kepada Floresa.co, Selasa 23 Agustus 2016.
Pada tahun 2013 kata dia perputaran uang dalam pameran pembangunan sebesar Rp 3 mliar. Tahun 2014, jumlah perputaran uangnya menyusut menjadi Rp 2 miliar dan terus berkurang menjadia Rp 1,8 miliar pada 2015.
Tahun 2016, ini Heri mengaku optimis perputaran uang selama pameran kembali terdongkrak. Itu karena, pemerintah juga menghadirkan sejumlah hiburan untuk menarik pengunjung.
“Saya opstimis kali ini akan sukses, dengan adanya sejumlah hiburan menarik, dengan demikian dapat mendatangkan pengunjung di arena pameran” tutur Heri.
Terpisah, ketua panitia pameran pembangunan, Sensi Gatas mengatakan, program ini merupakan ajang untuk memperkenal berbagai produk olahan masyarkat. Meski demikian, dalam ajang ini, beberapa SKPD juga ikut terlibat.
“Pameran pembangunan ini diprioritaskan dalam rangka mempromosikan produk unggulan pemerintah kabupaten Manggarai” ujarnya kepada Floresa.co di Ruteng.
Produk unggulan itu antara lain tanaman hortikultura, seperti sayur-sayuran dan buah-buahan. Karena ini sebagai brand Manggarai sekaligus mempromosikan kepada masyarakat.
Total stan dalam pameran pembangunan tahun ini sebanyak 196 stan. Sebanyak 6 stan milik pemerintah dan sisanya milik masyarakat.
Ia berharap, ada interaksi antara pemerintah, dunia usaha dan masyarakat. Untuk saling mengkomunikasikan apa sebenarnya yang dibutuhkan rakyat pada hari ini.
“Adanya program seperti ini masyarakat bisa melihat peluang usaha apa yang bisa dikembangkan di wilayah Manggarai ini” terang Gatas. (Ronald Tarsan/Floresa)