ReportasePeristiwaKepala Sekolah SDI Dongang Diduga Gelapkan Dana BOS

Kepala Sekolah SDI Dongang Diduga Gelapkan Dana BOS

Ruteng, Floresa.co – Raimunda Wolos, Kepala Sekolah SDI Dongang di Kelurahan Pau, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai diduga menggelapkan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS).

Beberapa waktu lalu, para guru di SDI tersebut pun sudah melayangkan surat kepada Bupati Manggarai, Deno Kamelus, meminta agar Raimunda segera dicopot.

Salah seorang guru yang meminta namanya tidak disebut mengatakan kepada Floresa.co, Raimunda memotong secara spihak dana transportasi yang diperuntukan bagi 21 guru di sekolah itu.

“Akumulasi dana transportasi yang ia potong tahun 2016 sejak tri bulan 1 hingga tri bulan keempat senilai Rp 20. 685.000,” kata guru itu, Selasa, 7 Maret 2017.

Ia menambahkan, Raimunda tidak pernah melibatkan para guru untuk membahas penggunaan Dana BOS, termasuk Rencana Anggaran Biaya (RAB) sekolah.

Ia menilai, Raimunda tertutup dan tidak adanya transparansi dalam urusan dana.

“Kami mendesak Raimunda Wolos mundur dari jabatannya, karena ia telah gagal memimpin kami,” tegas guru itu.

Bukan hanya itu, bahkan dalam laporan realisasi penggunaan dana BOS tahun 2016, terdapat sat orang guru negeri atau Aparatur Negeri Sipil (ASN) yang pensiun dan satu lagi yang sudah pindah yang masih mendapat tunjangan transportasi.

“Orang itu masih mendapat tunjangan transportasi seperti layaknya guru yang masih aktif mengabdi. Faktanya mereka sudah pensiun dan pindah,” katanya.

Pengakuan lain disampaikan seorang guru berinisial MJ. Ia mengatakan, mereka dipaksa untuk menandatangani laporan realisasi dana BOS pada tanggal 16 Februari 2017.

Namun, jelasnya, sejumlah guru menyatakan menolak menandatangani laporan tersebut.

“Kami tidak mau tanda tangan karena uang yang kami terima tidak sesuai (dengan yang ada) dalam laporan. Kami terima Rp. 600.000 sementara di laporan Rp. 1.400.000,” ungkapnya.

Floresa.co masih berupaya menghubungi Raimunda yang hingga hari ini belum berhasil dikonfirmasi. Ia beberapa dihubungi via ponselnya, namun nomornya tidak aktif. (Ronald Tarsan/ARL/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA