ReportasePeristiwaKapolres Manggarai: Penyelesaian Kasus Kades Waling Dimediasi

Kapolres Manggarai: Penyelesaian Kasus Kades Waling Dimediasi

Floresa.co – Kapolres Manggarai,NTT AKBP Marselis Karrong mengatakan penyelesaian kasus dugaan penyelewenagan beras miskin (raskin) oleh Felisk Gat, kepala desa Waling, Manggarai Timur diselesaikan dengan mediasi.

“Minggu (hari ini) kita mediasi,”ujar Karrong Jumat 26 Mei 2017.

Menurtnya langkah mediasi dilakukan karena dari sejumlah saksi yang telah diperiksa sebagian besar mengatakan menerima raskin dengan harga sesui ketentuan yaitu Rp 1.600 per kilogram. Mereka juga mengaku tidak ada pemotongan sebagaimana dilaporkan.

Sedangkan saksi yang mengatakan ada penyimpangan sebanyak 11 orang. Mereka menyebutkan harga raskin yang mereka terima Rp 2.000 per kilogram dan ada pemotongan dari jumlah yang semestinya.

“Tidak tahu yang 11 ini dari dunia mana ini,”ujar Karrong.

Untuk itu, kata dia pihaknya akan memediasi dua belah pihak hari ini.

“Kita tidak mau ini berkepanjangan. Mereka dendam satu sama lain. Kita mau mereka bisa berdamai,”ujar Karrong.

Menurutnya, dirinya lebih condong menempuh jalur mediasi ketimbang hukum positif agar hubungan diantara warga kembali harmonis.

“Saya lebih condong ke situ, dari pada kita bawa ke hukum positif, ternyata nanti setelah diputus mereka dendam terus. Kita juga tidak mau seperti itu,”ujarnya.

Kasus dugaan penyimapangan raskin di desa Waling Kecamatan Borong Kabupaten Manggarai Timur ini dilaporkan Vian Hasiman Saik, warga setempat.

Menurut Vian, kepala desa Waling Feliks Gat melakukan pemotongan jumlah raskin yang didistribusikan ke warga. Seharusnya warga menerima 180 kilogram (kg) setahun, tetapi oleh kepala desa dipotong sehingga hanya menerima 40 kg-50 kg.

Dana dari hasil pemotongan itu diduga digunakan untuk pembelian tanah sekolah SMAN 8 Borong dan pembangunan kantor desa.

BACA:

Feliks Gat telah membantah melakukan penyimpangan dalam distribusi raskin. Menurut Feliks tudingan itu tidak benar.

“Masyarakat pemanfaat raskin Desa Waling tetap menerima 180 kilogram setiap tahun,” ujarnya kepada Floresa.co Selasa, 7 Maret 2017. (Pet/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA