ReportasePeristiwaUndang Investor, Kepala Daerah di NTT Didesak Agar Selektif

Undang Investor, Kepala Daerah di NTT Didesak Agar Selektif

Tambang salah satu sektor yang tidak direkomendasikan untuk NTT. Foto ini merupakan salah satu satu lokasi tambang di Sirise, Kabupaten Manggarai Timur.
Tambang salah satu sektor yang tidak direkomendasikan untuk NTT. Foto ini merupakan salah satu satu lokasi tambang di Sirise, Kabupaten Manggarai Timur.

Kupang, Floresa.co – Para kepala daerah di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) baik gubernur maupaun bupati atau walikota mesti selektif dalam mengundang investor. Mereka harus mampu melihat potensi di NTT yang bisa dikembangkan, tetapi tidak merusak alam dan masa depan masyarakat.

Desakan itu disampaikan Agustinus Darmantao, yang hadir dalam diskusi terbatas para mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Cabang Kupang, Senin lalu (8/12/2014).

Agus mengingatkan, arus investasi yang akan masuk ke NTT jika tidak dikelola baik justru akan menjadikan masyarakat NTT terasing dari tanahnya sendiri.

“Ada banyak cerita kelam yang sudah dan sedang terjadi di NTT pasca masuknya investasi dari luar. Cerita kelam itu berkaitan dengan maraknya investasi di bidang pertambangan yang lebih banyak menghancurkan alam lingkungan. Bahkan, ruang kelola pertanian, peternakan, pariwisata dan lainnya pun dikonversi menjadi lahan pertambangan,” katanya.

Selain itu, lanjutnya lagi, investasi di bidang pariwisata di NTT pun lebih banyak didominasi pihak asing. Kehadiran pihak asing ini bukan tanpa sebab, tapi investasi mereka dilegitimasi oleh pemerintah daerah.

“Kita butuh kecerdasan pemerintah daerah dalam mendatangkan investasi di NTT. Kecerdasan itu dibarengi sikap keberpihakan pemerintah bahwa investasi jenis apapun yang hendak masuk ke NTT harus sesuai dengan konteks wilayah NTT dan melibatkan masyarakat. Rakyat harus mendapat tempat istimewa berkaitan dengan terwujudnya kesejahteraan ihwal hadirnya investasi tersebut,” tutupnya. (IKN/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA