Floresa.co – Kondisi kesahatan anak-anak yang berumur di bawah lima tahun (balita) di Kabupaten Manggarai Timur sangat memprihatinkan.
Seperti yang dilansir kupang.tribunnews.com, Selasa, (16/12/2014) Kepala Dinas Kesehatan Matim, Philipus Matur megemukakan sebanyak 41 balita menderita gizi buruk.
Jelas Matur, balita yang mengalami gizi buruk memiliki ciri-ciri yaitu: badan sangat kurus, wajah seperti orang tua, rambut mudah dicabut, dan diserang berbagai penyakit.
Matur pun mengungkapkan efek dari penyakait ini pada anak-anak dimana sangat mengganggu perkembangan seorang anak.
“Penyakit ini mengganggu tumbuh kembang dan tingkat kesehatan anak hingga tidak normal seperti anak lainnya”, sahut matur.
41 balita yang menderita gizi buruk tersebut, demikian Matur, tersebar di sembilan kecamatan di Kab. Manggarai Timur. Penyebabnya beragam, mulai dari ekonomi keluarga, minimnya pendidikan orang tua, pekerjaan yang hanya petani, serta pengaruh lingkungan yang tidak bersih.
Selain itu, menurut Matur, juga disebabkan karena minimnya kesadaran Ibu untuk memeriksa bayinya di setiap posyandu dan puskesmas dan belum mengetahui prosedur mengurus pelayanan kesehatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
Kondisi ini, jelas Matur, masih terjadi. Namun, Matur mengatakan bahwa dinas Kesahatan Matim sudah membentuk tim untuk menangani Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), misalnya melakukan pembinaan kepada ibu akan pentingnya memberikan makanan sehat untuk balitanya.
Matur pun meminta agar orang tua anak penderita gizi buruk aktif berkonsultansi ke puskesmas di wilayah masing-masing.
Mantur menginformasikan bahwa setiap desa di Matim sudah memiliki Pos Kesehatan Desa (Poskesdes) kecuali desa pemerkaran yang memberikan kemudahan untuk pemeriksaan kesehatan. (ARJ/ FLORESA)