Labuan Bajo, Floresa.co – Dua Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Paul Jeramun dan Rian Gampar terlibat adu jotos di Ruang Kehumasan kabupaten itu pada Rabu, 4 Maret 2020 sekitar pukul 11.30 Wita, tepat saat jam kerja sedang berlangsung.
Informasi yang diperoleh Floresa.co, perkelahian dipicu karena Jeramun, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Bagian Organisasi diduga menekan dan mengintervensi pegawai di Bagian Humas Protokol.
Sebelum menjabat sebagai Kepala Bagian Organisasi, Jeramun menjabat sebagai Kepala Bagian Humas Protokol yang kini dijabat oleh Rian.
Salah seorang seorang sumber Floresa.co yang tidak ingin disebutkan namanya menyatakan menyaksikan peristiwa itu saat dirinya tengah melintas di depan Ruangan Kehumasan.
“Mereka dua berkelahi, banyak yang nonton. Untung saja bisa dihentikan karena ada yang melerai,” kata sumber itu.
Saat dikonfirmasi di ruangan kerjanya, Rian menyatakan terpaksa mengambil tindakan itu agar masalah dapat diselesaikan.
“Saya harus lakukan cara ini agar masalah ini selesai. Saya hanya mau menjaga tim saya. Saya tidak mau ada yang intervensi,” ujarnya tanpa merincikan intervensi apa yang dimaksud.
Rian menengaskan, dirinya tidak mau mencari masalah dengan siapapun dan hanya ingin fokus menyelesaikan tugas publikasi kegiatan-kegiatan kabupaten itu, sebagaimana yang menjadi salah satu bagian dari tugasnya.
“Saya mau kerja baik agar Labuan Bajo ini semakin dikenal. Saya tidak akan memperpanjang masalah dan akan melakukan minta maaf,” katanya.
Sementara Jeramun membeberkan alasan di balik peristiwa itu.
Menurutnya, sejak dirinya tidak menjabat sebagai Kabag Humas, ia langsung menambahkan Rian Gampar sebagai salah satu administrator untuk publikasi di Halaman Facebook dan Grup WhatsApp milik Bagian Humas.
Namun, katanya, ia kembali memblokir mereka dari admin karena tidak aktif.
“Kalau ada yang tidak komen atau hanya liat saja, ya saya blokir. Mereka saya keluarkan dari admin, tetapi saya tidak pernah manfaatkan group itu untuk kebutuhan pribadi,” kata Jeramun.
Menurutnya, awal mula perkelahian sama sekali tidak direncanakan, rerjadi begitu saja saat ia melintas di depan Kantor Humas Mabar.
“Saya jalan depan Kantor Humas, tiba-tiba ada teriakan dan perkelaian terjadi begitu saja,” katanya.
Menanggapi hal tersebut, Bupati Agustinus Ch Dula mengatakan sudah mengetahuinya karena ada yang melapor.
Menurut Dula, perkelahian dipicu karena admin publikasi Humas Mabar diduga masih dipegang Paulus Jeramun.
“Diduga Paul masih memegang admin Humas. Bagi saya ya, yang terpenting untuk kepentingan publikasi siapa saja yang pegang silakan asal untuk tujuan yang baik,” ujarnya.
Dula mengaku dirinya mengaku tidak banyak tahu tentang dunia Informasi dan Telekomunikasi (IT).
“Saya tidak mengerti IT. Bahkan ada yang buatkan akun FB (Facebook-red) saya tetapi saya sendiri tidak tahu operasinya. FB saya dibuat mantan kabag humas seizin dari saya,” ujarnya.
Atas kejadian itu Dula mengaku tidak akan memberikan sanksi kepada kedua anak buahnya itu. “Saya akan panggil agar diselesaikan secara baik,” pungkasnya.
Ferdinand Ambo/Floresa