Bersamaan dengan Pemilu, Para Uskup di Flores-Lembata Ambil Kebijakan Berbeda-beda Terkait Jadwal Rabu Abu

Penyesuaian jadwal dilakukan agar umat Katolik tetap melaksanakan hak politik sebagai warga negara, sekaligus kewajiban keagamaan

Baca Juga

Floresa.co – Para uskup di empat keuskupan yang wilayahnya mencakup Pulau Flores dan Pulau Lembata mengambil kebijakan berbeda-beda terkait pelaksanaan upacara keagamaan Rabu Abu yang tahun ini bertepatan dengan jadwal pemilu.

Rabu Abu, yang dirayakan Gereja Katolik di seluruh dunia sebagai tanda dimulainya Masa Puasa, jatuh pada 14 Februari, bersamaan dengan hari pemilihan presiden dan wakil presiden serta pemilihan legislatif. 

Dalam sejumlah pengumuman resmi yang disampaikan keuskupan, penyesuaian jadwal disebut dilakukan agar umat Katolik dapat memenuhi hak politik sebagai warga negara, sekaligus tetap bisa menjalankan kewajiban keagamaan

Di Keuskupan Ruteng, Uskup Siprianus Hormat memutuskan menunda Rabu Abu ke hari berikutnya.

“Dalam rangka mendukung penyelenggaraan pemilu, sekaligus pelaksanaan ibadat, saya menetapkan bahwa perayaan hari Rabu Abu diadakan pada Kamis, 15 Februari dari pagi sampai dengan sore hari,” tulisnya dalam sebuah surat gembala menyongsong pemilu.

Untuk penerimaan abu di stasi-stasi, tambah Siprianus, boleh dilakukan pada Minggu, 18 Februari.

Uskup itu yang wilayah kegembalaannya mencakup Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat dan Manggarai Timur mengajak para imam dan seluruh umat Katolik berpartisipasi secara aktif dalam pemilu, “sesuai dengan hati nurani.”

Sementara Keuskupan Agung Ende – yang mencakup Kabupaten Ngada, Nagekeo dan Ende – menjadwalkan liturgi Rabu Abu di masing-masing paroki pada 13-15 Februari.

Administrator keuskupan itu, Romo Yosef Daslan Moang Kabu mengatakan perayaan Rabu Abu pada 13 Februari dilaksanakan sekali saja, yaitu pada sore hari. Waktu perayaan ditentukan paroki masing-masing.

Untuk 14 Februari, liturgi juga dilaksanakan sekali, yaitu pada pagi hari. 

Waktu perayaan ditentukan masing-masing paroki, tetapi Romo Yosef mengimbau agar “tetap memperhatikan waktu pencoblosan agar segenap umat beriman berpartisipasi aktif” dalam pemilu.

Selanjutnya pada 15 Februari, paroki-paroki melaksanakan perayaan Rabu Abu dua kali,  pada pagi hari dan sore hari “dengan waktu mulai perayaan ditentukan masing-masing,” tulis Romo Yosef dalam pengumuman tertanggal 24 Januari.

Keuskupan Larantuka di ujung timur Pulau Flores yang mencakup Kabupaten Flores Timur dan kabupaten Lembata, menjadwalkan Rabu Abu pada 13 Februari dan/atau pada 14 Februari.

Uskup Larantuka, Mgr Fransiskus Kopong Kung dalam surat tertanggal 24 Januari mengatakan, umat yang tidak sempat merayakan Rabu Abu pada 13 Februari atau 14 Februari, dapat dilayani pada Perayaan Ekaristi Kamis-Minggu, 15 Februari-18 Februari, yang dapat diatur oleh setiap paroki.

“Dengan kebijakan ini, kami mengharapkan penghayatan kita tetap utuh terhadap liturgi Rabu Abu dan partisipasi kita secara langsung dalam menyukseskan pesta demokrasi tahun ini tidak diabaikan,” tulis Kopong.

Keukupan Maumere Tetap 14 Februari

Berbeda dengan tiga keuskupan lainnya, Keuskupan Maumere tetap merayakan Rabu Abu pada 14 Februari.

Uskup Maumere, Mgr Ewaldus Martinus Sedu mengatakan Rabu Abu di wilayah kegembalaannya yang mencakup Kabupaten Sikka, “tidak dimajukan atau dimundurkan.”

Misa Rabu Abu pada 14 Februari, tulisnya dalam pengumuman pada 26 Januari, dilaksanakan pada pukul 06.00 Wita, sehingga sebelum pukul 08.00 Wita, Misa sudah selesai.

“Jika ada Misa kedua, maka dapat dibuat di atas pukul 17.00 Wita,” tulisnya.

Ia menambahkan, bila ada umat yang sama sekali tak dapat menghadiri Misa pada 14 Februari, dapat menerima abu pada Minggu Prapaskah Pertama, 18 Februari.

Umat Katolik merupakan mayoritas di wilayah Flores hingga Lembata, yang menurut data Kementerian Agama Kantor Wilayah NTT, jumlahnya mencapai 1,99 juta.

Editor: Peter Dabu

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini