Floresa.co – Seorang jurnalis di Kabupaten Manggarai Timur mengalami luka setelah diserang rekannya sesama jurnalis yang dipicu komentar oleh akun anonim di Facebook.
Firman Jaya, jurnalis pada Detiknet.id itu mengklaim dianiaya di kediamannya di Watu Ipu, Kelurahan Kota Ndora, Kecamatan Borong pada 31 Maret sekitar pukul 23.00 Wita, menurut keterangannya yang diterima Floresa.
Ia menyebut pelakunya adalah AK, inisial jurnalis yang juga berbasis di Borong, ibu kota Manggarai Timur.
Floresa mengidentifikasi AK merujuk pada Andre Kornasen, seturut pengakuannya di salah satu media, di mana dia mengafirmasi sebagai pelaku.
Firman mengklaim belum mengetahui motif penyerangan tersebut. Namun, katanya, kekerasan itu terjadi karena ia dituduh menyerang Andre lewat komentar oleh “akun palsu di Facebook,” tanpa merinci akun dimaksud.
“Andre bilang saya yang pegang akun palsu dan menyerang dia. Saya sangat terpukul karena kejadian ini,” katanya.
Ia mengklaim dianiaya menggunakan batu, lalu dibanting ke tanah.
Foto yang diperoleh Floresa memperlihatkan Firman dalam kondisi terluka dengan darah bercucuran yang keluar dari mata kanannya.
Ficki yang disebut sebagai saksi mata kejadian itu berkata, pelaku “masuk lewat jendela kamar tamu karena pintu sudah terkunci.”
“Firman yang kepanikan akhirnya keluar lewat jendela kamar. Saat itu, AK bersama bapak dan adiknya langsung menangkap dan menganiaya Firman hingga mata kanannya mengalami pendarahan hebat,” kata Ficki.
Kasus ini sudah dilaporkan ke Polres Manggarai Timur atas dugaan tindak pidana penganiayaan dan pengeroyokan, dengan nomor LP/B/65/III/2025/SPKT POLRES MATIM.
Versi Andre Kornasen
Andre Kornasen, yang merupakan pimpinan media siber Flores Editorial, telah mengaku menjadi pelaku penyerangan itu, seperti dilansir Publikfakta.com.
Ia mengklaim, aksinya dipicu oleh dugaan bahwa Firman adalah orang di balik akun Facebook dengan nama Rugha Boto yang menghina dirinya dan keluarganya.
Ia tidak menjelaskan bentuk penghinaan yang dia maksud.
Namun, dari satu gambar yang diperoleh Floresa berisi tangkapan layar komentar di Facebook, akun Rugha Boto sempat memberi komentar pada salah satu unggahan akun Andre.
Akun itu menyatakan, jangan percaya pada Andre, yang disertai makian dalam Bahasa Manggarai dan tudingan bahwa ia mandul. Akun itu juga mengklaim bahwa “kami di Manggarai Timur sudah tidak percaya lagi dengan Flores Editorial.”
Andre mengklaim makin yakin bahwa Firman berada di balik akun itu karena saat penyerangan, Firman berteriak bahwa “bukan saya yang punya akun Facebook itu”
“Saya sempat tanya, kenapa kamu omong akun Facebook, sementara kamu belum tahu tujuan kami datang ke kos kamu. Saya anggap itu jadi sebuah pengakuan,” katanya.
Ia juga mengklaim saat sampai di kos Firman, ia mengetuk pintu dan memanggil nama Firman berulang kali.
Firman sempat melihat dari kain jendela kos, namun enggan untuk membuka pintu, “dia hanya buka kain jendela kamar, hanya mengintip.”
“Ketika saya ketuk yang ketiga, tiba-tiba dia buka jendela dan lompat keluar dan mau lari. Saya tangkap dia dan dia teriak tolong-tolong,” katanya.
Ia mengaku sempat terjadi adu fisik dengan Firman “karena dia berusaha lari dan saya berusaha tahan dia.”
Saat itulah, katanya, adiknya ikut “menghajar Firman sehingga Firman mengalami luka.”
Andre dalam klarifikasinya juga menyatakan, ia berangkat ke kediaman Firman bersama dua orang, yakni adiknya dan teman dari adiknya, tidak bersama bapaknya, seperti klaim Firman.
“Kenapa saya bertindak sejauh ini,” katanya, “karena ini soal keluarga.”
Editor: Ryan Dagur