Floresa.co – Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr. Zaenal Abidin akan menelusuri kasus batal operasi terhadap pasien yang mengidap penyakit kista di RSUD Ruteng, Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), meskipun perutnya telah dibelah oleh dokter.
Dr. Zainal memang mengaku belum mengetahui kasus tersebut. Namun, IDI, katanya akan menanyakan langsung kejadian tersebut kepada pihak RSUD Ruteng dan dokter yang menangani operasi tersebut.
“Saya belum mengetahui kasus tersebut. Besok, saya akan minta keterangan dari dokter yang menangani operasi dan pihak RSUD Ruteng,” ujar dr. Zainal saat dihubungi Floresa.co, Rabu (25/2/2015).
Dia juga tidak mau berkomentar ketika wartawan menanyakan apakah tindakan dokter yang menghentikan operasi di tengah jalan, bisa dikategorikan pelanggaran etika profesi kedokteran dan berpotensi melanggar hukum.
“Saya belum bisa berkomentar apa-apa. Saya harus tanya dulu ke dokter yang tangani operasi tersebut,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dokter RSUD Ruteng melakukan operasi terhadap pasien Enik Nangge (44), warga asal Wae Lengga, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur pada Sabtu (21/2). Enik divonis mengidap penyakit kista.
Namun, keluarga Enik kecewa karena dokter menghentikan operasi, padahal perut pasien sudah dibelah. Selain itu, keluarga yang mengaku miskin ini, harus dibebani biaya kesehatan yang terhitung mahal.
Dalam jumpa pers pada Selasa (24/2), pihak RSUD Ruteng mengaku tidak sanggup melanjutkan operasi karena kistanya sudah melengket pada usus dan kondisi peralatan di ruang operasi RSUD tidak mendukung untuk mengangkat kista yang sudah melekat. (TIN/Floresa)