Floresa.co – Setya Novanto membuat pernyataan penting, di mana ia menyebut, dirinya justeru mendukung Gereja di Nusa Tenggara Timur (NTT), tidak seperti yang dituding banyak kalangan.
Ia misalnya mengatakan, ketika Gereja membutuhkan uang hingga Rp 3, 5 miliar, dirinya berusaha mencari dana tersebut, yang ia sebut dana pembangunan.
“Kekurangannya juga saya cari pada pemerintah. Belum lagi rusunawa, kita justru ingin Gereja ini tumbuh, menjadi Gereja yang betul-betul jadi ikon,” aku Novanto sebagaimana dilansir Tribunnews.com, meski tak menyebut berapa persis uang yang kemudian ia sumbangkan.
Pernyataan tersebut ia sampaikan setelah banyak kalangan bereaksi terhadap pernyataannya yang dilansir Harian Kompas pada 27 Februari 2015, di mana politisi partai Golkar itu menilai bahwa Gereja adalah penghambat pembangunan di NTT karena menghadang masuknya investor tambang.
”Daerah ini kaya mangan, marmer, emas, dan pasir besi. Namun saat investor hendak mengelola potensi sumber daya alam selalu ada penolakan dari LSM yang berlindung di bawah gereja. Karena itu, gereja sebagai elemen penting dalam pembangunan di NTT, harus memberi pencerahan kepada masyarakat termasuk LSM agar menerima investor yang memiliki niat baik membangun daerah ini,” katanya di Kupang, Kamis (26/2/2015).
Merespon pernyataan tersebut, sejumlah pihak, termasuk LSM dan lembaga Gereja mengecam Novanto, serta memintanya mencabut pernyataan itu dan meminta maaf.
Sebuah petisi yang mendesak Novanto minta maaf juga beredar luas via situs Change.org.
Menurut mereka, Gereja sudah banyak berkontribusi dalam pembangunan di NTT. Pernyataan Novanto adalah salah dan amat melukai masyarakat NTT di mana pemeluk agama Kristen merupakan kelompok mayoritas.
Sementara itu, Novanto mengatakan, pernyataan yang dikutip dalam berita tersebut tidak tepat.
“Saya sudah sampaikan tidak ada pembicaraan saya soal itu, yang saya sampaikan adalah untuk bisa menunjang investasi di NTT perlu ada dukungan semua pihak,” dalihnya.
Malahan, kata dia, dirinya sangat mendorong peningkatan peran gereja di NTT.
“Yang jelas saya tidak pernah menyepelekan Gereja seperti itu. Tapi tentu sebagai manusia .., saya minta maaf pada pihak yang tersinggung, karena ini telah terjadi salah persepsi pada hal yang tidak pernah saya sampaikan,” ujarnya. (GD/Floresa)