Sejumlah kasus pelecehan seksual terungkap di Flores dalam beberapa tahun terakhir, dengan pelaku orang-orang terdekat korban. Di Unika St. Paulus Ruteng sudah muncul mahasiswa yang berani melapor
Tidak ada senja kala untuk kolonialisme dan rasisme. Keduanya masih dipraktikkan hingga kini, termasuk lewat model pembangunan yang mendiskriminasi warga lokal
Tak hanya mengkritik pembesar, novel ini menghidupkan “dulce et utile,” istilah untuk menggambarkan karya sastra yang tidak saja menghibur tetapi juga memberi manfaat bagi pembacanya
PT PLN melakukan sosialisasi pada 27 Februari di Kampung Lengkong, bagian dari rangkaian upaya mengegolkan proyek geotermal perluasan PLTP Ulumbu, salah satu dari Proyek Strategis Nasional di Flores
Bagi kaum perempuan Poco Leok, tanah dan air adalah sandaran demi keberlangsungan hidup generasi kini dan yang akan datang. Karena itu, mereka melihat proyek geothermal sebagai ancaman serius. Demi mempertahankan tanah, mereka berjibaku dalam aksi-aksi penghadangan terhadap pemerintah, petugas perusahaan dan aparat.
Kemerdekaan, menurut warga Poco Leok, sejatinya berarti mampu menentukan nasib sendiri, berdikari secara budaya, politik dan ekonomi, tanpa intervensi dari pihak lain.
Floresa.co - Warga Poco Leok di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur yang menolak proyek geothermal Pengembangan PLTP Ulumbu Unit 5-6 mengadakan aksi protes di...
Floresa.co - Kelompok mahasiswa asal NTT mendesak Bank Pembangunan Jerman Kreditanstalt für Wiederaufbau (KfW) segera mengevaluasi dan menghentikan pendanaan transisi energi di Indonesia, khususnya...
Aktivitas terakhir di Poco Leok berlangsung pada 1 Agustus ketika petugas dari PT Perusahaan Listrik Negara [PLN] melakukan survei lokasi dengan pengawalan ketat aparat keamanan