Ini Cerita Ahok tentang Kunjungan Kerja DPR ke Luar Negeri

ahok
Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Foto: Google)

Floresa.co – Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama punya cerita sendiri soal kunjungan anggota DPR ke luar negeri, menyusul kontroversi pertemuan rombongan parlemen RI pimpinan Ketua DPR Setya Novanto dengan bakal calon Presiden Amerika Serikat Donald Trump usai delegasi RI mengikuti 4th World Conference of Speakers of Inter-Parliamentary Union di New York, 31 Agustus-2 September.

Kunjungan ke luar negeri DPR semacam itu pernah dikritik oleh Ahok –sapaan Basuki. “Baca saja di website saya. Ada tulisan saya tentang kunjungan DPR. Yang paling terkenal tuh kunjungan ke Maroko,” kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (7/9/2015).

Lawatan ke Maroko di Afrika Utara itu dilakukan oleh beberapa anggota DPR periode 2009-2014, termasuk Ahok yang saat itu masih menjabat anggota Komisi II DPR dari Fraksi Partai Golkar.

Namun Ahok menuding kunjungan tersebut terindikasi menyalahgunakan uang negara, sebab ternyata para anggota Dewan yang berangkat juga menyambangi Spanyol di Eropa. Wilayah Maroko dan Spanyol memang berbatasan meski berbeda benua.

“Saya tulis betul waktu itu bagaimana (anggota DPR) nyolong waktu, nyolong duit, lari ke Spanyol bawa uang dobel. Kerjasama antarparlemen dengan Maroko kok jalannya ke Spanyol,” ujar Ahok.

Kunjungan itu, tulis Ahok dalam situsnya ahok.org, berlangsung akhir September 2010. Ahok ikut menjadi anggota delegasi Grup Kerjasama Bilateral DPR dan parlemen Maroko. Ia pun mengantongi paspor dinas berwarna biru, bukan paspor hijau seperti yang digunakan masyarakat umum.

Sesampainya ke negeri orang, Ahok malah kesal lantaran rombongannya hendak ke Spanyol yang tak ada dalam agenda kerjasama bilateral parlemen Maroko dan DPR. Padahal, ujar Ahok, ada tim lain yang memang ditugaskan ke Spanyol, dan itu bukan timnya.

Semua acara mestinya selesai pada 27 September 2010, dan rombongan Ahok kembali ke Indonesia pada 28 September. Namun, kata Ahok, sebagian anggota rombongan berkeras hendak ke Spanyol.
“Dalam jadwal acara tidak ditulis ke Spanyol. Lantas dibuat seolah-olah masih ada kegiatan di Maroko. Ditulis pukul 13.20 berangkat dari Casablanca, Maroko, menuju Jakarta,” ujar Ahok. Padahal saat itu rombongan berada di Spanyol, tak lagi di Maroko.

Lebih keterlaluan lagi, cerita Ahok, anggota rombongannya yang ke Spanyol menerima tambahan uang saku perjalanan. Jika di Maroko jatah mereka US$200 per hari, di Spanyol jatah itu naik dua kali lipat menjadi US$400 per hari.

Ahok yang jengkel memutuskan tetap pulang ke Indonesia pada 28 September, memisahkan diri dengan anggota rombongannya yang ke Spanyol. Ahok yang ikut ditawari uang saku tambahan meski tak ikut ke Spanyol, juga menolak tawaran tersebut.

Kunjungan rombongan DPR RI ke New York saat ini menjadi bahan perbincangan luas di tanah air karena sebagian dari anggota delegasi hadir dalam konferensi pers Donald Trump yang terlihat mirip kampanye. Akibatnya timbul kesan DPR RI mendukung Trump sebagai bakal kandidat Presiden AS.

Pada akhir jumpa pers, Setya Novanto diperkenalkan oleh Trump ke publik AS. “Hadirin, ini adalah orang yang sangat luar biasa, Ketua DPR dari Indonesia, Setya Novanto. Salah atu orang yang paling berpengaruh (di Indonesia), dan dia ke sini untuk bertemu dengan saya,” kata Trump dalam rekaman video yang beredar di YouTube.

Trump lantas melanjutkan ucapannya sambil berbicara kepada Setnov, “Kami akan melakukan hal yang luar biasa untuk AS, benar kan?”

Dia juga bertanya kepada Setnov apakah warga Indonesia menyukainya, yang kemudian dijawab sang Ketua DPR dengan ucapan, “Ya, sangat.”

Sebelum memperkenalkan Setya di akhir jumpa persnya, Trump bertemu secara informal selama 30 menit dengan rombongan Setya di kantornya untuk bicara soal ekonomi dan investasi pribadinya di Indonesia.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon yang ikut menemui Trump mengatakan diperkenalkannya Setya oleh Trump pada akhir konferensi pers merupakan tindakan spontan dan improvisasi Trump selaku tuan rumah. Hal itu, kata Fadli, bukan berarti rombongan Ketua DPR mendukung Trump selaku bakal kandidat Presiden AS. (CNN Indonesia)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini.

spot_img
spot_img

Artikel Terkini