ReportasePeristiwaKomnas Ham Minta Polres Manggarai Usut Tuntas Kematian Gregorius Nanet

Komnas Ham Minta Polres Manggarai Usut Tuntas Kematian Gregorius Nanet

Natalis Pigai, Komisioner Komnas HAM
Natalis Pigai, Komisioner Komnas HAM

Floresa.co – Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meminta pihak Kepolisian Resort (Polres) Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengusut tuntas kematian Gregorius Nanet.

Pensiunan pegawai pertanahan itu ditemukan tak bernyawa di kebun yang tak jauh dari rumahnya di kampung Maumere, pada Senin (29/6/2015).

Sebelumnya, pada Minggu malam, pria 62 tahun itu pamit dengan keluarganya untuk keluar rumah.

Komnas HAM menilai ada kejanggalan dalam kematian Gregorius. Karena menurut informasi yang dihimpun Komnas HAM, korban selama ini kerap mendapat ancaman.

“Ancaman yang didapat korban terkait dengan sengketa tanah yang ada di Labuan Bajo,” ujar Komisioner Komnas HAM, Natalius Pigai kepada Floresa.co, Senin malam (29/6/2015).

Natalius meminta pihak kepolisian tak hanya bergantung pada hasil otoposi untuk menyelidiki kematian Gregorius.

“Polisi juga tidak boleh tergantung sepenuhnya pada hasil otopsi. Fakta-fakta yang bisa ditemukan di sekitar TKP dengan janggalnya kematian korban patut menjadi pintu masuk polisi mencari tahu pelaku lain yang menyebabkan kematian korban,” ujarnya.

Natalius mengatakan, Komnas HAM akan terus memantau kasus ini.

Sebelumnya, pihak kepolisian mengatakan berdasarkan hasil visum di RSUD Ruteng tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan sebagai penyebab kematian Gregorius.

“Untuk kasus seperti ini, jika tidak ada tanda-tanda kekerasan, langkah awal yang semestinya dilakukan otopsi untuk mengetahui penyebab kematian korban,” ujar Kepala Satuan Reserese dan Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Manggarai, AKP Yuda Wiranegara kepada wartawan di Ruteng.

Yuda mengatakan keluarga tidak berkenan korban diotopsi dan menerima kematian korban.

“Untuk mengetahui penyebab kematian harus dilakukan otopsi. Tapi keluarga korban menolak untuk diotopsi dan menerima kematian korban,” ujarnya. (Petrus D/Elvis Ontas/PTD/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA