Alvin Latubatara, menurut mereka, meminta masyarakat tidak ribut-ribut karena nanti akan ada bantuan lagi.
“Hasil pengaduan kami ke pemerintah sampai saat ini belum ada solusi, memang benar beberapa waktu lalu kepala Dinas turun ke desa, kami tidak tahu apa tujuan kunjungan. Kami yang korban tidak dapat bantuan tidak diundang,”ujar Saverinus.
Saverinus pun lantas berharap pihak Kejaksaan Negeri Labuan Bajo mengusut bantuan yang tidak tetap sasaran ini.
“Batuan ini tidak tepat sasaran, dimana aparat desa Tengku semua dapat, sementara ada seorang janda atas nama Kristina Ganut ada nama di SK Bupati tapi tidak ada bantuan, juga ada kepala keluarga yang sangat membutuhkan dan ada nama di SK malah tidak dapat,”ujar Saverinus.
Dihubungi terpisah, Ketua OMS Dusun Borong Desa Tengku Kosmas Jemarut membenarkan ada 11 kepala keluarga yang tidak menerima jatah bantuan meski namanya tercantum dalam SK.
“Kami mengharapkan pemerintah untuk segera mencari solusi masalah ini, semua masyarakat sudah mengetahui kalau namanya ada di SK Bupati, sebab kalau masalah ini tidak diurus dengan baik, saya takut ada apa-apa di desa ini,”ujarnya. (Sirilus Ladur/PTD/Floresa)
