Kesamaan keduanya adalah bukaan rahang memampukan mereka memangsa satwa yang jauh lebih besar dari ukuran tubuh mereka. Evolusi memang tidak singkat. Keluarga varanidae kemudian berkembang dan menyebar ke seluruh penjuru bumi.
Sementara itu, terkait asal muasal dan arah penyebaran komodo, terdapat dua hipotesa. Pertama, varanid awal menyebar dari barat (Asia) menuju timur (Australasia). Hipotesa kedua adalah kebalikannya, perkembangan varanid dari timur ke barat, dari Asia menuju ke Australasia.
Hipotesa kedua merupakan hipotesa yang paling banyak diterima selama ini, bila mengacu pada hasil studi terhadap fosil dan kedekatan genetik antara Varanus komodoensis dengan spesies Varanus lain di Australia. Selain itu, benua Australia adalah benua dengan keanekaragaman reptil paling tinggi dibandingkan benua lain di dunia.
Perpindahan Varanus komodoensis dari Australia ke Sunda Kecil kemungkinan terjadi pada masa Pleistosen (1.8 juta-11.700 tahun lalu). Nah, kalau ada yang pernah menonton film Ice Age, pasti mudah membayangkan kondisi bumi saat itu. Ciri utama masa tersebut adalah proses glasial (glasier menutupi permukaan bumi) terjadi berkali-kali. Proses glasiasi ini memungkinkan satwa berpindah dari satu pulau ke pulau lain. Pada zaman ini juga daratan bumi mulai terpisah seperti saat ini. Namun proses glasiasi yang sering menyebabkan munculnya jembatan es antarpulau.
