ReportasePeristiwaDKI Batal Beli 2.000 Ekor Sapi dari NTT

DKI Batal Beli 2.000 Ekor Sapi dari NTT

Jakarta, Floresa.co – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (DKPKP) batal membeli 2.000 ekor sapi dari provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) karena peternakan yang tak kunjung dibangun.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (DKPKP) DKI Jakarta, Darjamuni, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Selasa, 26 September 2017.

Menurutnya, dana untuk pembelian sapi yang mulanya dianggarkan dalam APBD 2017 itu telah dihapus dalam APBD Perubahan 2017.

“Kalau saya (DKPKP) Rp 30 miliaran yang untuk beli sapi yang 2.000 ekor. Kami balikin uangnya, enggak kami gunakan,” ujar Darjamuni seperti dilansir Kompas.com Selasa, 26 September 2017.

Darjamuni menyebut PD Dharma Jaya gagal lelang sehingga pembangunan tak juga dilaksanakan.

“Infrastrukturnya, seperti kandang, tempat lain-lainnya itu dibangun oleh Dharma Jaya, tapi Dharma Jaya kan kemarin gagal lelang, gagal lelang, akhirnya baru selesai baru DED (detail engineering design)-nya doang, mungkin 2018 dia baru bangun,” kata dia.

Selain NTT, daerah lain yang semulanya jadi pemasok sapi adalah Bangka Barat, Provinsi Bangka Belitung. Namun seperti NTT, peternakan juga tak kunjung dibangun.

Gagal dibangun tahun ini karena anggaran Pemerintah Kabupaten Bangka Barat untuk pembangunan itu tidak cair. Pemerintah Kabupaten Bangka Barat telah bersurat kepada Gubernur DKI Jakarta bahwa mereka tak bisa membangun peternakan di sana tahun 2017.

Akibat peternakan tak kunjung dibangun, DKPKP DKI Jakarta juga tidak menganggarkan pembelian sapi pada 2018.

“2018 terpaksa tidak saya anggarkan, mungkin setelah infrastrukturnya selesai aja,” ucap Darjamuni.

Pemprov DKI Jakarta pernah berencana membangun peternakan atau pengembangbiakan (breeding) sapi di NTT.

Peternakan itu rencananya dibangun di lahan kerja sama Pemprov DKI Jakarta dengan Pemerintah Kabupaten Kupang dengan sistem built operation transfer (bot) selama 30 tahun. (Kompas.com/Floresa).

 

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA