Ruteng, Floresa.co – Penderita Bibir Sumbing dan Langit-langit mulut ternyata masih banyak ditemukan di Kabupaten Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Beberapa bulan lalu, tercatat lebih dari enam puluhan warga Manggarai yang menderita bibir sumbing dan langit-langit mulut.
Banyaknya warga yang menderita cacat ini membuat Yayasan Senyum Bali tergerak hati untuk membuka cabang di daerah itu.
Yayasan Senyum Bali merupakan organisasi sosial mandiri yang didirikan oleh Mary Northmore pada bulan Agustus 2005 lalu, diprakarsai oleh para dokter Australia dan Indonesia di Provinsi Bali.
Berdirinya yayasan ini bertujuan untuk membantu mengoperasikan dan membiayai warga yang menderita cacat sejak lahir seperti bibir sumbing dan/atau celah langit-langit.
Ni Nyoman Santinihati, Manager Senyum Bali mengataka kepada wartawan di Ruteng, Kamis (7/5/2015), pertama kali yayasan ini membuka cabang di Flores yaitu daerah Manggarai, lantaran mereka mencatat penderita cacat tersebut terbilang sangat tinggi ketimbang daerah lainnya di pulau itu.
Para penderita ini, demikian Santi, belum mendapatkan bantuan serius dari pihak mana pun.
Beberapa bulan lalu, kata Santi, Yayasan Senyum Bali mengadakan operasi gratis di Rumah Sakit St Rafael Cancar, Kecamatan Ruteng.
Dalam kesempatan tersebut, mereka melayani lebih dari 60-an warga yang hendak beroperasi.
“Manggarai sangat banyak kondisi cacat bibir sumbing dan celah langit-langit. Makanya kami membuka cabang di Manggarai. Misi pertama buka cabang di sini dulu. Ke depan seluruh Flores,” ujar Santi saat hadir untuk mengadakan kegiatan operasi gratis di Manggarai.
Ia menjelaskan, beberapa bulan lalu itu pihaknya hanya mengoperasikan 52 pasien dari 60-an warga yang terdaftar.
Sementara, selebihnya mereka membawa pasien ke Bali secara gratis karena kapasitas cacatnya lebih tinggi sehingga membutuhkan pendamping intens pihak dokter.
Kali ini, kata dia, pihaknya dibantu 5 dokter operasi kembali mengadakan operasi gratis di Manggarai bertempat di Rumah Sakit Cancar. Operasi gratis ini dilakukan 3 hari yaitu tanggal 7 hingga 9 Mei tahun 2015 ini.
Ia menyebutkan, dalam operasi kali ini mereka telah mendaftar 47 pasien penderita bibir sumbing dan cacat wajah.
Santi menambahkan, Yayasan Senyum Bali memfokuskan bantuannya kepada para penderita bibir sumbing/celah langit-langit dan cacat wajah dari setiap kalangan tanpa memandang status sosial.
Prof. Dr. AA Asmarajaya, ketua tim dokter operasi dalam kesempatan tersebut menjelaskan, bibir sumbing dan cacat wajah lainnya disebabkan faktor genetik dan faktor lingkungan, seperti asupan gizi serta sering mengonsumsi air dan makanan yang kurang mengandung zenk.
Selain itu, kata Asmarajaya, faktor lain yang mempengaruhinya, antara lain, adanya stres dan sok berat serta ibu yang merokok saat mengandung. (Ardy Abba/ARL/Floresa)