ReportasePeristiwaPasca Kunjungan Camat Poco Ranaka, Papan Proyek PNPM Mandiri di Moncok Langsung Dipasang

Pasca Kunjungan Camat Poco Ranaka, Papan Proyek PNPM Mandiri di Moncok Langsung Dipasang

Salah satu bukti amburadulnya pengerjaan teflor di Moncok. Tembok penahan jalan dibiarkan tidak diisi dengan tanah. (Foto: Facebook Yan Yos Nganas)
Salah satu bukti amburadulnya pengerjaan teflor di Moncok. Tembok penahan jalan dibiarkan tidak diisi dengan tanah. (Foto: Facebook Yan Yos Nganas)

Floresa.co – Papan proyek Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di kampung Moncok, Desa Satar Tesem, Kecamatan Poco Ranaka, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur langsung dipasang pasca kunjungan Camat Thobias Suman, Rabu (22/10/2014).

Kedatangan Suman bertujuan mengecek keberadaan proyek tersebut, yang sebagaimana diberitakan Floresa, diduga bermasalah, karena ditemukan sejumlah kejanggalan, termasuk tidak transparannya pengerjaan proyek.

Salah satu bentuk tidak transparannya pihak pelaksana adalah tidak ada papan pengumuman yang menjelaskan ihwal proyek tersebut.

Selain itu, ketika ada warga yang mencari informasi, malah mendapat ancaman.

Berita terkait kejanggalan proyek ini mendapat respon luas, termasuk dari kalangan aktivis dan mahasiswa.

Forum Pemuda Peduli Manggarai Timur (FPPL) Jakarta dan Himpunan Mahasiswa Manggarai Timur (Hipmmatim) Kupang ikut menyampaikan rasa perihatin dan mendesak Suman segera mengambil sikap terhadap kasus ini.

Informasi yang dihimpun Floresa, usai kunjungan Suman, papan pengumuman proyek langsung dipasang.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya dengan mengutip laporan Yan Nganas, seorang warga Moncok, proyek tersebut berupa pembuatan teflor sepanjang 2.500 meter.

Namun, dalam papan yang dipasang di lokasi proyek, ternyata pembangunan teflor hanya 2.000 meter saja.

“Informasi yang selama ini ada di masyarakat memang beragama. Ini semata-mata karena ketidakterbukaan pelaksana proyek”, kata Nganas saat dimintai konfirmasi terkait validitas data yang ia berikan.

Floresa sebelumnya sempat meminta respon dan menggali data dari Suman terkait laporan kejanggalan proyek ini, namun ia menolak memberi komentar.

Sementara itu, Irvan Kurniawan dari Hipmmatim tetap mengingatkan Suman agar mengecek laporan kejanggalan lain proyek ini, termasuk terkait 4 tembok penahan jalan tidak diisi dengan tanah.

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA