Ruteng, Floresa.co – Foto toilet di Puskemas Borong, Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT) yang tampak sangat jorok menjadi bahan diskusi hangat di grup media sosial Facebook, “Suara Rakya Manggarai Timur”.
Dalam foto itu, toilet Puskesmas ini tampak kotor, dindingnya berwarna kekuning-kuningan dan terdapat sampah yang berserakan.
Hingga hari ini, Kamis (1/5/2014), puluhan komentar disampaikan anggota grup di foto itu yang diunggah oleh pemilik akun Laura Sc De Ami pada 28 April lalu.
Laura mengaku, foto itu diambil di Ruangan Rawat Inap Anak, di mana di dalam toilet tidak ada air dan bila pasien hendak ke toilet mereka harus menimba air di luar Puskesmas.
“Kebetulan keponakan saya sakit, harus timba air di luar. Anda bisa bayangkan situasinya”, tulis Laura.
Beragam komentar disampaikan anggota grup. Pemilik akun Silva Jeharum misalnya, meminta untuk bersabar.
“Sentar lagi air di Borong lancar. Kalau airnya sudah lancar, Pemda akan bangun RSUD Borong. Kita harus menghargai upaya Pemkab matim untuk menangani krisis air di Borong”, katanya.
Ia menambahkan, kita juga harus maklumi, Matim masih seumur jagung. Betul kita getol menyuarakan kepentingan rakyat, sebagai bentuk kecintaan kita terhadap Matim. Namun kita harus mklumi pembangunan di Matim dimulai dari nol. Kalau kita tidak ribut pasti pembangunan lancar-lancar saja”, katanya.
Sementara itu, pemilik akun De Porres yang mengaku berasal dari Wae Reca, Borong mengatakan, sebelum Matim definitif, air bukan masalah besar.
“Dulu air lancar, instalasi air lancar. Sekarang instalasi lancar, air jalan menetes. Sekarang saya tinggal di Kaca, pipa PAM tanam di depan rumah kami, tapi kami harus cari air minum sampai ke Wae Sepang. Bahkan ada masyarakat yang harus beli air tangki”, katanya.
Ia menambahkan, mungkin pemerintah berpendapat, kan kami minum, mandi masak dan urusan lain yang butuh air, pakai air galon atau air isi ulang.
“Sedangkan rakyat biar mereka cari sendiri. Pantas kalau bagian rumah sakit saja tidak diperhatikan”, tulisnya.
Ketika Floresa mengubungi Kepala Dinas Kesehatan Manggarai Timur, Phillipus Mantur untuk menyampaikan persoalan ini ponselnya tidak aktif.