Mayoritas Penduduk Matim Petani, Anggaran Sektor Pertanian Minim

Borong, Floresa.co – Ketua Komisi A DPRD Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur (NTT), Leonardus Santosa mengkritisi minimnya perhatian pemerintah kabupaten (Pemkab) tersebut terhadap sektor pertanian.

Pasalnya, kata Leonardus, intervensi anggaran untuk dinas pertanian kabupaten itu, sangat minim, yakni hanya sebesar 2,6 persen dari APBD II kabupaten itu.

“Dilihat dari intervensi anggaran yang hanya 2,6 persen itu, kemajuan sektor pertanian sebenarnya bukan karena berkat dorongan pemerintah, tapi karena usaha petani itu sendiri,” katanya.

Padahal, jelas Leonardus, sektor pertanian merupakan pembentuk produk domestik bruto (PDB), selain sektor perikanan dan kehutanan yang tahun ini mencapai 45 persen.

Apalagi mayoritas penduduknya berprofesi sebagai petani.

“Tidak seimbang antara kontribusi dan dorongan intervensi. Terus kita tahu bahwa masyarakat Manggarai Timur masih dominan ke situ (pertanian),” katanya.

Sebelumnya, Leonardus dan rekannya di Komisi A DPRD mencoret pengajuan anggaran sebesar 1,2 miliar untuk membeli mobil dinas baru untuk Bupati Andreas Agas dan Wakil Bupati Step Jaghur periode 2019-2023.

BACA JUGA: Rencana Belanja Mobil Dinas Bupati dan Wabup Matim Dicoret Komisi A

Menurut Leonardus, lebih baik, anggaran itu menjawab aspirasi masyarakat. Maka, Komisi A mendorong pemerintah mengefisiensi anggaran agar bisa memaksimalkan sektor pertanian.

“Jangan sampai kita tidak balance. Kita urus jalan, tetapi infrastruktur petani tidak kita urus.”

“Untuk apa punya jalan bagus kalau tidak ada pertumbuhan di sektor pertanian. Sehingga, tetap harus berjalan bersamaan,” pungkasnya.

Rosis Adir/Floresa

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA