Borong, Floresa.co – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Manggarai Timur (Matim), NTT mengklaim telah melakukan pendataan kerugian akibat bencana banjir yang melanda kota Borong pada Kamis, 6 Desember 2018.
Menurut BPBD, ada ratusan rumah warga di dua kelurahan yaitu kelurahan Rana Loba dan kelurahan Kota Ndora dan satu desa yaitu Nanga Labang, di wilayah ibu kota Matim itu, terendam banjir.
Selain itu, ada juga fasilitas publik, seperti jalan masuk dermaga dan beberapa jalan di wilayah kota Borong juga ikut rusak akibat bencana itu.
“Kerugian material diperkirakan mencapai puluhan miliar,” ujar Anton Dergong, Kepala Pelaksana BPBD Matim saat memantau sejumlah titik bencana di wilayah kota Borong bersama sejumlah awak media, pada Jumat, 7 Desember 2018.
Ia mengatakan, berdasarkan pendataan staf BPBD, kerugian material yang dialami warga yang rumahnya terendam banjir itu, rata-rata berupa kerusakan perabot rumah tangga dan alat elekteronik.
BACA JUGA:
- Puluhan Rumah Warga di Wae Reca, Borong Terendam Banjir
- Diterjang Banjir, Jalan Masuk Dermaga Borong Jebol
- Puluhan Rumah Warga di Wae Reca, Borong Terendam Banjir
- Abrasi di Pantai Dermaga Borong, BLHD: Itu Karena Diganggu Pembangunan
Selain itu, ada juga ternak milik warga yang mati dan hilang akibat bencana banjir itu.
“Kita sudah lapor ke BPBD Provinsi. Dari sana, ke BPBN,” ujarnya.
Himbauan Untuk Masyarakat
Anton juga mengimbau kepada seluruh masyarakat di kabupaten itu, khususnya nelayan agar selalu berhati-hati selama menjalankan aktifitasnya.
“Karena, kita tahu, ancaman terhadap keselamatan nelayan sangat tinggi, karena cuaca ekstrim, gelombang ekstrim. Supaya, tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan,” katanya.
Ia meminta agar para nelayan, untuk sementara, menghentikan aktivitas melaut.
Pantauan Floresa.co, ada puluhan perahu nelayan tampak berlabu di muara sungai Wae Bobo.
Beberapa nelayan tampak sedang menyulam jala-jala yang terobek.
Nardi, salah satu dari nelayan itu mengaku jika mereka sudah tidak melaut sejak dua minggu sebelumnya, karena cuaca buruk.
“Sekarang kan musim angin barat, kalau angin barat, kita yang dipantai selatan ini pasti kesulitan untuk melaut, karena anginnya kencang,” ujarnya.
Selain itu juga, menurutnya, bencana banjir yang melanda Borong beberapa hari ini turut menyulitkan mereka untuk melaut.
Rosis Adir/Floresa