Floresa.co – Empat penerbangan yang terkoneksi dengan Bandara Frans Seda Maumere mengalami pembatalan pada 19 Juni menyusul semburan abu vulkanis akibat erupsi gunung api Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.
Keempatnya termasuk dua penerbangan Wings Air rute Maumere-Kupang dan Labuan Bajo-Maumere serta Nam Air rute Kupang-Maumere.
“Sebanyak 282 calon penumpang rute Kupang-Maumere turut terdampak pembatalan penerbangan,” kata Kepala Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan kepada Floresa pada 20 Juni.
Pembatalan diputuskan berdasarkan informasi Sistem Informasi Meteorologi Penerbangan [Sigmet] Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika [BMKG] dan Ashtam, peringatan terkait aktivitas gunung api yang diterbitkan oleh AirNav Indonesia.
Hingga 20 Juni siang, abu vulkanis masih menutupi ruang udara Bandara Frans Seda Maumere.
Buka Tutup Bandara
Bandara itu sempat ditutup pada 16 Juni, sebelum kembali dibuka sehari kemudian.
Meski sempat dibuka, otoritas bandara akhirnya membatalkan tujuh penerbangan pada 17 Juni.
Pada 18 Juni, “penerbangan kembali normal,” kata Partahian, “sebelum kembali terdeteksi abu vulkanis pada hari berikutnya.”
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi [PVMBG] yang berpayung Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral mencatat peningkatan aktivitas vulkanis Lewotobi Laki-laki pada 26 Mei-9 Juni.
Peningkatan ditandai erupsi yang nyaris setiap hari.
PVMBG memutuskan untuk menaikkan status Lewotobi Laki-laki ke level III atau Siaga dari Waspada atau level II pada 10 Juni.
Merespons status terbaru ini, Kepada PVMBG Hendra Gunawan mengimbau warga yang terdampak hujan abu “memakai masker atau penutup hidung dan mulut.”
Pemakaian masker dapat mencegah warga “terkena gangguan sistem pernapasan.”
Status peringatan tertinggi aktivitas vulkanis suatu gunung api adalah Awas atau level IV.
Lewotobi Laki-laki berstatus Awas pada 9-29 Januari, setelah ditetapkan Siaga pada 1 Januari.
Editor: Anastasia Ika