Tempat Penampungan Para TKW Di Ruteng Ada Di Belakang Kantor DPRD Manggarai

 

Ursula Ndihung Sedang Menunggu di Depan Ruangan  Penyidik Polres Mabar, Kamis (19/3/2015). Foto : Ril Ladur/Floresa)
Ursula Ndihung Sedang Menunggu di Depan Ruangan Penyidik Polres Mabar, Kamis (19/3/2015). Foto : Ril Ladur/Floresa)

Labuan Bajo, Floresa.co – Kepolisian Resort Manggarai Barat menggagalakan keberangkatan tujuh calon tenaga kerja wanita asal Manggarai dan Manggarai Timur. Mereka hendak diterbangkan dari Bandar Udara Komodo di Labuan Bajo pada Rabu (18/3/2015).

Ketujuh calon TKW tersebut adalah Fransiska Tija (23), dan Sebina Gira (20) dari Lambaleda, serta Tina Dina (27) dari Padang Arus. Ketiganya dari Manggarai Timur.

Empat lainnya dari Kabupaten Managgarai yaitu Ursula Ndihung dan Isa Ana Amung dari Kampung Mendo, Kecamatan Wae Ri’i, Manggarai.

Kemudian, Renaldis Gimbuk (43) dan Delfiana Jenunu (22). Keduanya dari Todo, Kecamatan Satar Mese Barat, Manggarai.

Berdasarkan pengkuan para calon TKW, mereka direkrut oleh PT Timor Sakti Setia dengan operator lapangan bernama Efi dan Johanes Santoso Egar. Keduanya adalah warga Manggarai.

Efi yang memiliki banyak nama samaran bertugas melakukan perekrutan ke kampung-kampung. Sedangkan, Johanes bertugas sebagai koordinator.

Salah satu calon TKW, Ursula Ndihung menceritakan sebelum diberangkatkan ke Labuan Bajo mereka ditampung di Kampung Maumere di Ruteng.

“Di belakang Kantor DPRD Manggarai di rumahnya Pak Jon, pemilik perusahan. (Ditampung) selama tiga hari dan ada teman kami sudah satu bulan. Semua administrasi KTP, Kartu Kuning diurus oleh mereka,”ujar perempuan yang meninggalkan anaknya yang masih berusia 11 bulan di kampung ini.

Kapolres Managgarai Barat, AKBP Jules Abraham Abas mengatakan setelah melakukan pemeriksaan terhadap para calon TKW ini, pihak Polres Mabar mengembalikan mereka ke Ruteng.

Jules mengatakan pihak yang berwewenang melakukan penyeilidikan terhadap kasus ini adalah Kepolisian Resort Manggarai .

“Karena proses awalnya di Ruteng,Polres Manggarai Barat hanya pencegahan saja, baik di pelabuhan maupun lewat Bandara Komodo Labuan Bajo,”ujar Jules.

Jules mengatakan pihaknya menggagalkan keberangkatan para calon TKW ini karena diduga perusahaan perekrut melakukan pemalsuan dokumen para calon TKW.

Laporan Ril Ladur, Kontributor Floresa.co di Labuan Bajo

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA