ReportasePeristiwaDitanya Soal Lando-Noa, Ini Reaksi Kapolda NTT

Ditanya Soal Lando-Noa, Ini Reaksi Kapolda NTT

Ruteng, Floresa.co – Brigjen Pol E Widyo Sumaryo, Kapolda Nusa Tenggara Timur (NTT) mengaku belum mengetahui adanya penanganan kasus dugaan korupsi proyek jalan Lando-Noa di Kecamatan Macang Pacar, Manggarai Barat – Flores.

“Aduh saya mohon maaf, saya belum bisa jawab, saya belum dapatkan laporan dari staf,”ujar Kapolda Widyo saat ditanya Floresa.co usai mengikuti acara peresmian kantor Polres Manggarai di Ruteng, Rabu (2/3/2016).

Dengan ekspresi kaget lantaran disambar pertanyaan bahwa pengembangan kasus dugaan korupsi proyek jalan Lando- Noa kecamatan Macang Pacar tersebut hingga kini sedang menunggu keputusan Polda NTT, ia pun langsung menyuruh stafnya mencatat untuk kemudian ditindaklanjuti. “Maaf ya, sekali lagi saya belum bisa menjawabnya,” ujar Widyo.

Brigjen Pol E Widyo Sumaryo memang baru menjadi Kapolda NTT menggantikan Brigjen Pol Endang Sunjaya. Penyidikan dugaan korupsi proyek jalan Lando-Noa dilakukan Tipikor Polres Manggarai Barat sejak September 2015.

Pemeriksaan saksi sudah mulai dilakukan sejak Mei 2015. Namun, hingga kini belum ada perkembangan berarti dalam penanganan kasus ini.

BACA Juga: Kasus Lando-Noa: Hamsi Diperiksa Tipikor, Kapan Giliran Dula?

Sejumlah pejabat di lingkungan pemerintah Kabupaten Manggarai Barat sudah pernah diperiksa berkali-kali. Bahkan mantan ketua DPRD Manggarai Barat, Mateus Hamsi juga sudah diperiksa. Hamsi diperiksa karena menurut keterangan pihak CV Sinar Lembor Indah, selaku kontraktor proyek, pihaknya pernah ditelepon Hamsi untuk segera mengerjakan proyek tersebut.

Selain Hamsi, Bupati Manggarai Barat, Agustinus Ch Dula juga disebutkan oleh pihak CV Sinar Lembor Indah menelepon untuk segera mengerjakan proyek jalan senilai hampir Rp 4 miliar itu.

Dula juga disebutkan namanya oleh saksi lain yang menyebutkan bahwa proyek tersebut ada karena adanya rekomendasi status bencana alam dari bupati. Dula sendiri tidak menampik adanya rekomendasi ini. Namun, menurutnya, rekomendasi bencana alam dikeluarkan setelah ada telaahan staf. (Ardy Abba/PTD/Floresa)

DUKUNG KAMI

Terima kasih telah membaca artikel kami.

Floresa adalah media independen. Setiap laporan kami lahir dari kerja keras rekan-rekan reporter dan editor yang terus berupaya merawat komitmen agar jurnalisme melayani kepentingan publik.

Kami menggalang dukungan publik, bagian dari cara untuk terus bertahan dan menjaga independensi.

Cara salurkan bantuan bisa dicek pada tautan ini: https://floresa.co/dukung-kami

Terima kasih untuk kawan-kawan yang telah mendukung kami.

Gabung juga di Grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini atau di Channel WhatsApp dengan klik di sini.

BACA JUGA

spot_img

TERKINI

BANYAK DIBACA