Reo, Floresa.co – Puskesmas Wae Kajong di Desa Kajong, Kecamatan Reok Barat, Kabupaten Manggarai memiliki satu unit gedung baru. Usianya belum setahun. Dibangun dengan biaya dari DAK Afirmasi tahun 2017 senilai Rp 1,3 miliar.
Namun kondisinya tampak memprihatinkan. Pantauan media ini, Kamis, 20 September 2018, ada banyak bagian di dalam dan luar gedung mulai rusak. Diduga konstruksi bangunan dikerjakan asal jadi.
Beberapa bagian dinding tembok tidak diplaster dan bergelombang. Kondisinya sudah mulai retak-retak.
Lantai teras juga tidak diplaster dan bergelombang. Sambungan pipa pembuangan air dari atap gedung sudah terlepas. Ujung-ujung pipa pembuangan limbah menonjol pada drainase yang terbuka dan bergelombang.
Jendela dan ventilasi bagian depan gedung tidak menggunakan pelindung sehingga langsung terkena air saat musim hujan.
Beberapa daun pintu dan jendela kayu menyusut sehingga tak bisa ditutup rapat. Diduga daun pintu, jendela, bahkan kusen terbuat dari kayu mentah sehingga menyusut ketika sudah kering.
Meski demikian, Kepala Puskesmas, Yosef Centis mengaku nyaman bertugas di tempat itu. “Kami merasa nyaman bertugas walaupun kondisi bangunan seperti yang bapak lihat ini,” katanya.
Ia enggan berkomentar tentang kondisi bangunan tersebut. “Soal kondisi bangunan, ya seperti yang bapak lihat sendiri. Beginilah kondisinya,” ujar Yosef.
Pihak Puskesmas, kata Yosef, hanya pengguna gedung. Pembangunan gedung merupakan tanggungjawab Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai.
“Kami ini hanya pengguna pak,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Manggarai, Weng Yulianus mengatakan akan menugaskan pihak-pihak yang berkaitan dengan proyek tersebut untuk memeriksa dan memperbaikinya.
“Itu kan masih dalam masa pemeliharaan. Jadi, selama masa pemeliharaan, itu masih tanggung jawab dari kontraktor pelaksananya,” kata Yulianus Minggu, 23 September 2018.
EYS/Floresa