Tinggal Jauh dari TPS, Ribuan Pemilih di Manggarai Berpotensi Golput Saat Pilkada

Ada yang tinggal berjarak puluhan kilometer dari lokasi TPS

Floresa.co – Lebih dari tiga ribu pemilih di Kabupaten Manggarai terdaftar di Tempat Pemungutan Suara [TPS] yang jauh dari tempat tinggal, membuat mereka berpotensi golput atau tidak menggunakan hak suara dalam pilkada November mendatang.

Berdasarkan temuan Badan Pengawas Pemilu [Bawaslu], 3.381 pemilih itu tersebar di 14 desa di tiga kecamatan – Cibal, Wae Ri’i dan Reok.

Jumlah terbesar, 2.624 pemilih, tersebar di 10 desa di Kecamatan Cibal, yaitu Desa Barang, Desa Golo, Desa Golo Ncuang, Desa Ladur, Desa Pinggang, Desa Langkas, Desa Nenu, Desa Perak, Desa Welu dan Desa Riung.

Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat Bawaslu Manggarai, Yohanes Manasye berkata, pemilih di 14 desa itu harus menempuh “jarak yang jauh” dan mengeluarkan biaya transportasi yang “cukup banyak” untuk bisa menggunakan hak suara dalam pilkada pada 27 November.

Kondisi tersebut, menurutnya, berpotensi membuat pemilih enggan ke TPS sehingga “partisipasi pemilih menjadi rendah.” 

Hal ini juga bisa menjadi pintu masuknya “politik uang” dalam memobilisasi pemilih yang kesulitan ke TPS, katannya.

Yohane Jimmy Nami, dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Nusa Cendana, Kupang berkata, aspek teknis prosedural dalam menentukan TPS ini harus tetap menjamin terakomodasinya hak pemilih menggunakan hak suara.

“Jangan sampai persoalan teknis prosedural pembentukan TPS kemudian menjadi sumbu dari lemahnya tren partisipasi publik,” katanya.

Berbicara dengan Floresa pada 12 Juli, Jimmy meminta KPU dan Bawaslu bersinergi dalam menindaklanjuti temuan ini.

“Kerja kolaboratif antarpenyelenggara pemilu dibutuhkan untuk pemilu yang berkeadilan dan demokratisasi pada level lokal Kabupaten Manggarai,” katanya.

Biaya Transportasi Bisa Sampai Rp100 Ribu

Dari temuan Bawaslu, terdapat pemilih yang jarak tempat tinggalnya dan TPS mencapai puluhan kilometer.

Hal itu terjadi pada 137 pemilih di Kampung Terep, Desa Golo Ncuang, Kecamatan Cibal yang terdaftar di TPS 002 di  Kampung Poka, Kecamatan Cibal.

Jarak dari Terep ke Poka sekitar 30 kilometer dan harus melewati tiga desa lain, yaitu Desa Satar Ngkeling di Kecamatan Wae Ri`i, Desa Bere di Kecamatan Cibal Barat dan Desa Liang Bua di Kecamatan Rahong Utara.

Biaya jasa ojek sepeda motor antarkedua kampung itu sekitar Rp100.000 pulang pergi.

Hal serupa juga terjadi pada 276 pemilih di Kampung Wancang, Desa Ladur, Kecamatan Cibal yang terdaftar di TPS 002 di Kampung Kukung. Meski berada di dalam desa yang sama, jarak kedua kampung sekitar 25 kilometer.  Jasa transportasi ojek untuk mencapai TPS itu diperkirakan mencapai Rp60.000 untuk pergi pulang.

Masih di Desa Ladur, 148 pemilih di Kampung Nara juga terdaftar di TPS 003 di Kampung Timbang, yang berjarak kurang lebih empat kilometer.

Hal serupa terjadi pada 204 pemilih di Kampung Wetok, Desa Langkas, Kecamatan Cibal yang terdaftar di TPS 002 di Kampung Lempis. 

Mereka  harus melewati satu-satunya akses jalan dengan kondisi rusak sepanjang kurang lebih enam kilometer yang melintasi wilayah Desa Ladur, dengan jasa ojek sepeda motor dengan biaya Rp60.000 untuk pergi pulang.

Sebanyak 393 pemilih di Kampung Rebuk dan Kampung Golo Banjar, Desa Perak, Kecamatan Cibal juga terdaftar di TPS 002 yang terletak di Kampung Perak. Untuk mencapai TPS itu, mereka harus menempuh perjalanan kurang lebih empat kilometer. Biaya ojek pergi pulang sekitar Rp30.000.

Sementara 389 pemilih di Kampung Rangat, Desa Welu, Kecamatan Cibal terdaftar di TPS 003 di Kampung Lujang, desa yang sama. Untuk sampai ke TPS 003, mereka harus melewati jalur utara sejauh kurang lebih 15 kilometer yang melintasi wilayah Desa Pinggang dan Desa Barang dengan asa ojek sepeda motor sekitar Rp40.000 untuk pergi pulang. 

Sedangkan akses jalur selatan melewati jalan raya sejauh kurang lebih 25 kilometer melintasi Desa Rado dan Desa Wudi dengan biaya jasa ojek sepeda motor sebesar Rp50.000 untuk perjalanan pergi dan pulang. 

Masih di Kecamatan Cibal, 241 pemilih dari Kampung Lous, Desa Riung terdaftar di TPS 001 yang terletak di Kampung Kois. Untuk sampai ke TPS 001, pemilih harus melintasi TPS 002 di Kampung Wotok dengan menempuh perjalanan sejauh kurang lebih empat kilometer. Jasa ojek sepeda motor diperkirakan Rp20.000 untuk perjalanan pergi dan pulang. 

Sementara di Kecamatan Wae Ri’i. 347 pemilih yang berdomisili di Kampung Werek, Ngandu, Golo Asa dan Cempung, Desa Ndehes terdaftar di TPS 001 di Kampung Watu Alo.

Untuk sampai ke TPS 001, pemilih dari empat kampung tersebut harus menempuh perjalanan dengan jarak terjauh kurang lebih dua kilometer dan ongkos ojek sepeda motor Rp30.000 untuk pergi pulang.

Selain itu, 40 pemilih di Kampung Repok, Desa Golo Cador juga terdaftar di TPS 003 di Kampung Timung. Untuk mencapai TPS 004, pemilih harus melewati jalan rusak sejauh kurang lebih tiga kilometer. Biaya transportasi ojek sepeda motor Rp20.000 untuk pergi pulang.

Bawaslu Surati KPU Manggarai

Yohanes Manase berkata, terkait temuan di 14 desa tersebut, Bawaslu telah menyurati KPU, meminta agar mematuhi Peraturan KPU Nomor 7 Tahun 2024 yang mengatur soal penyusunan daftar pemilih dalam pilkada.

Pasal 10 ayat 2 peraturan tersebut, kata dia, selain mengatur soal maksimal 600 pemilih di setiap TPS, juga harus memperhatikan beberapa hal lain, termasuk memperhatikan kemudahan pemilih ke TPS, tidak memisahkan pemilih dalam satu keluarga pada TPS yang berbeda dan memperhatikan aspek geografis setempat.

Menanggapi temuan Bawaslu, Ketua KPU Manggarai, Rikardus Pentor berkata pihaknya sedang melakukan pencocokan dan penelitikan [coklit] data.

Ia mengklaim, dalam menentukan pemilih dalam satu TPS, KPU sudah memperhatikan sejumlah ketentuan dalam Peraturan KPU Nomor 7.

Rikardus berkata, penambahan TPS dimungkinkan usai coklit dan dilakukan dengan mekanisme melalui usulan Panitia Pemilihan Kecamatan.

Laporan Berto Davids, kontributor di Ruteng

Editor: Petrus Dabu

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

TERKINI

BANYAK DIBACA

BACA JUGA