Dugaan Beli Suara di Manggarai Timur: Warga Mengaku Ditawari Uang, Caleg Bantah dan Klaim Uang Tersebut untuk Honor Saksi

Kasus ini ramai dibicarakan setelah video pengakuan warga viral. Warga itu mengaku tim sukses seorang caleg menawari untuk membeli suaranya

Baca Juga

Floresa.co – Dugaan permainan politik uang di Kabupaten Manggarai Timur yang menyeret seorang caleg menjadi ramai dibicarakan menyusul beredarnya sebuah video pengakuan warga.

Pengakuan tersebut muncul dalam video yang beredar luas di media sosial dan aplikasi percakapan digital pada 29 Januari.

Dalam video berdurasi 2 menit 25 detik itu, Fransiskus Pongge, warga Kampung Mera, Desa Golo Tolang, Kecamatan Kota Komba Utara mengaku didatangi oleh salah seorang tim sukses dari Florensia Parera, caleg DPRD Manggarai Timur dan menawari keluarganya uang.

Florensia merupakan caleg petahana dari Partai Perindo. Ia maju di daerah pemilihan V, yang mencakup Kecamatan Kota Komba dan Kota Komba Utara.

Ia merupakan satu-satunya anggota dewan perempuan di DPRD Manggarai Timur.

Fransiskus mengaku, tim sukses tersebut datang pada malam hari, membujuk dia dan istrinya untuk memilih Florensia, dengan iming-iming uang sebesar Rp100 ribu.

Tim sukses tersebut, yang ia sebut dengan inisial Y berkata, “uang Rp100 ribu untuk satu suara.”

“Kami suami istri hitungan dua orang berarti Rp200 ribu. Nama kami dicatat untuk dibawa ke Pak Jhon Bas untuk terima uang,” katanya.

John Bas adalah suami Florensia, yang juga caleg, tetapi dari partai berbeda, Partai Amanat Nasional.

Dalam video itu, Fransiskus mengatakan menolak tawaran tersebut dengan alasan suaranya tidak bisa dibeli.

“Saya tidak mau. Sudah dari dulu saya tidak terbiasa menerima uang,” katanya.

Bersamaan dengan video tersebut, beredar juga sejumlah foto yang memperlihatkan uang Rp100 ribu dan kertas berisi daftar nama tim sukses yang diduga ditugaskan Florensia membagi-bagi uang.

Florensia telah menggelar konferensi pers di rumahnya di Borong pada 29 Januari malam, merespons beredarnya video itu.

Ia membantah bahwa tim sukses yang mendatangi rumah Fransiskus untuk membeli suara.

Tim sukses itu, klaimnya, sedang bertugas mencari saksi yang akan ditempatkan di Tempat Pemungutan Suara [TPS] pada pelaksanaan pemilu 14 Februari.

“Sebenarnya tim sukses kami mendatangi rumah Fransiskus pada malam itu untuk menawarkan dia menjadi saksi pada saat pemilihan nanti,” katanya.

Ia menyatakan, uang Rp200 ribu yang disebutkan dalam video itu bukan untuk membeli suara, tetapi “honor untuk saksi.”

“Waktu itu dia [Fransiskus] menolak untuk menjadi saksi,” kata Florensia.

Florensia Parera, caleg petahanan DPRD Manggarai Timur usai konferensi pers di rumahnya pada 29 Januari malam. (Gabrin Anggur)

“Jadi, tidak benar kalau tim sukses saya bagi-bagi uang untuk membeli suara seperti dalam video tersebut,” jelasnya.

Terkait dokumen berupa tulisan yang berisikan nama tim sukses yang bertugas untuk membagi uang, Florensia berkata tidak tahu-menahu terkait dokumen tersebut.

Ia pun menuding ada pihak yang berusaha merusak citranya sebagai caleg maupun anggota DPRD.

Pihak tersebut, tudingnya, menggunakan berbagai macam cara, termasuk membuat tulisan seolah-olah itu dari tim suksesnya.

“Saya tidak tahu darimana asal usul dokumen tersebut,” katanya.

 “Saya menduga mungkin ada orang yang sengaja menjatuhkan saya.”

Ia berkata menyerahkan seluruh persoalan ini kepada Badan Pengawas Pemilu atau Bawaslu Manggarai Timur.

“Pihak Bawaslu sudah turun ke lokasi dan sedang mendalami masalah ini. Saya siap bertanggung jawab bilamana saya dipanggil untuk menjadi saksi,” kata Florensia.

Zakarias Gara, Ketua Bawaslu Manggarai Timur mengonfirmasi kepada Floresa sedang mendalami masalah ini.

Ia mengatakan tim Bawaslu Manggarai Timur sudah turun ke Desa Golo Tolang untuk mengumpulkan informasi.

“Nanti Bawaslu akan panggil pihak-pihak yang terlibat untuk memberikan klarifikasi,” katanya pada 29 Januari malam.

Ia tidak menjelaskan waktu pemanggilan tersebut, hanya berkata “beberapa hari ke depan.”

Gabrin Anggur, jurnalis di Manggarai Timur berkolaborasi dengan Floresa mengerjakan laporan ini.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini