DPRD: Pemkab Matim Memang Tidak Peduli dengan Jembatan Wae Laing

Kantor Bupati Manggarai Timur (Foto: Ist)
Kantor Bupati Manggarai Timur (Foto: Ist)

Borong, Floresa.co – Usulan pembangunan Jembatan Wae Laing yang terletak di kampung Lompong, Desa Golo Lembur, Kecamatan Lamba Leda, Kabupaten Manggarai Timur, NTT tidak pernah digubris oleh pemerintah kabupaten (Pemkab).

Hal tersebut diakui Frumensius Frederik Anam, Anggota DPRD kabupaten itu kepada Floresa, Jumat (18/7/2014) siang.

Bangunan jembatan yang menyisahkan dua fundasi utama setinggi kurang lebih tujuh meter itu pernah dibangun pada tahun 2006 silam. Kondisinya pun sudah mulai kropos. Padahal, sangat dibutuhkan warga setempat.

Anam mengatakan, rencana pembangunan jembatan ini pernah diangkat pada pembahasan anggaran tahun 2013 lalu. Tetapi, pemerintah memberi respon yang dingin.

Anggota DPRD asal Lamba Leda ini juga mengaku, pernah mengusulkan agar melakukan konsolidasi tokoh masyarakat untuk bertemu dengan Bupati Matim, Yosep Tote. Konsolidasi yang dimaksud, jelasnya, untuk membicarakan orientasi pembangunan Lamba Leda Timur yang sangat lamban.

Namun, hal itu gagal dilaksanakan. “Rupanya hanya saya sendirian yang memperjuangkan itu,” kata Anam yang juga ketua DPC Partai Hanura Matim itu.

Ia menjelaskan, pihaknya hanya bisa mempertemukan Wakil Bupati Andreas Agas, Kades Compang Mekar, Kades Golo Lembur, Kades Golo Nimbung, Kades Lencur, Kades Haju Wangi, Cam­at Lamba Leda, Asisten 1 Bupati Blasius Tabur-red) dan Anggota DPRD Elias Komi.

Dalam pertemuan itu, mereka mendiskusikan orientasi Pemda terhadap pembagunan Lamba Leda Timur.

Kata Anam, pembangunan Jembatan Wae Laing mestinya menjadi prioritas, sebagai bagian dari upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kamu bisa memberi kami kontribusi, dengan klik di sini. Gabung juga di grup WhatsApp pembaca kami dengan klik di sini.

BACA JUGA

BANYAK DIBACA