Jika Yogya Punya Kaos Dagadu, Manggarai Punya MW

Baca Juga

Usaha ini pertama kali diperkenalkan ke publik enam tahun lalu dengan menjual kaos-kaos bermotif Manggarai. Semakin hari minat orang terus meningkat karena sistem promosi semakin luas.

“Saya pertama kali menjual kaos-kaos bertema Manggarai ini pada 2010 silam. Sejak awal, kaos-kaos itu memang sudah dilabeli dengan brand ManggaraiansWear,”ujarnya.

Sejak 2010 hingga 2015, Alfred hanya mejualkan kaos-kaso MW secara online via media sosial, seperti facebook.

“Itu karena saya menganggap jualan kaos ini masih sekedar sambilan saja. Karena semakin banyak peminat dari waktu ke waktu, maka pada awal 2016 saya berani buka outlet kecil-kecilan di Jl. Kasuari, Nekang-Ruteng,” tambahnya.

Alfred berharap agar orang mudah mendapat kaos-kaos khas Manggarai yang sesuai selera.

“Harapannya, dengan adanya outlet tersebut para calon pembeli bisa melihat-lihat dulu desain-desain yang kami tampilkan sebelum memutuskan untuk membeli,” ungkapnya.

Namun penjualan secara online masih diteruskan. Promosi lewat media sosial juga gencar dilakukan agar brand ini semakin dikenal.

Selain itu, Alfred ingin menjadikan MW salah satu oleh-oleh yang bisa dibawa pulang setelah berkunjung ke Manggarai.

“Jika Bali punya Joger dan Jogja dikenal dengan kaos Dagadu-nya, saya memiliki harapan agar MW dapat menjadi buah tangan setelah mengunjungi Manggarai. Kaos MW bisa jadi alternatif oleh-oleh ketika isi kantong tidak sanggup membeli selembar tenunan songke. Saya juga berharap MW dengan desain-desainnya bisa lebih memperkenalkan Manggarai kepada dunia. Dengan mengenakan kaos MW, setiap orang dapat jadi duta Manggarai,” tutup Alfred. (Hipatios/PTD/Floresa)

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini