Floresa.co – Sebuah proyek pembangunan jalan untuk lapis penetrasi [lapen] di Ruteng, Kecamatan Langke Rembong, Kabupaten Manggarai diprotes warga karena dituding dikerjakan asal jadi.
Salah satu titik proyek yang berlokasi di Langgo, Kelurahan Carep dinilai tidak berkualitas setelah warga mencoba mencungkil dengan tangan lapen yang baru dikerjakan.
“Ini tidak sesuai dengan spesifikasi. Ini [baru] pinggir luar, apalagi di dalamnya,” kata Florianus Pandang, warga setempat sambil menunjukkan material hasil cungkilannya kepada Floresa di lokasi proyek pada Jumat, 1 September.
Ia pun meminta agar kontraktor pelaksana proyek ini mengerjakannya lagi.
Menurut Florianus, proyek tersebut baru selesai dikerjakan dua pekan lalu “dan kondisinya sudah seperti ini.”
Proyek itu, dengan nama paket Rehabilitasi/Pemeliharaan Periodik Jalan Dalam Kota Ruteng, dikerjakan oleh CV Delta Flores dengan anggaran sebesar Rp2,8 miliar. Dana tersebut bersumber dari pinjaman daerah.
Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Manggarai membantah tudingan warga terkait kualitas proyek itu.
Wilfridus E.E. Turuk, Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruang Kabupaten Manggarai menuding balik warga.
“Ya, memang jalan kalau digali itu rusak,” katanya perihal aksi warga yang menggali lapen itu.
“Kalau rusak karena kendaraan, tipikal kerusakannya beda,” katanya kepada Floresa.
Ia mengklaim petugas dari dinasnya sudah meriksa langsung proyek tersebut di lapangan.
“Sebelum teman-teman wartawan datang, kami sudah dapat video dan foto, kebetulan Pejabat Pembuat Komitmen bersama konsultan kemarin ke lokasi [untuk] cek kondisi. Ada pengakuan digali [oleh warga],” lanjutnya.
Wilfridus menjelaskan proyek lapen di Carep yang diprotes warga itu merupakan 1 dari 17 titik Rehabilitasi/Pemeliharaan Periodik Jalan Dalam Kota Ruteng.
Untuk pekerjaan yang rusak, lanjutnya, akan “secepatnya diperbaiki.”