Polisi di Manggarai Barat Amankan Pria yang Diamuk Warga Karena Dituding Cabuli Anak

Pria tersebut dilaporkan mencabuli anak di bawah umur dengan kedok melakukan doa penyembuhan.

Baca Juga

Floresa.co – Polisi di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur telah mengamankan seorang pria yang jadi sasaran amukan warga setelah dilaporkan mencabuli beberapa anak.

Dalam video yang beredar luas di aplikasi berbagi pesan WhatsApp pada Sabtu, 2 September, pria itu diarak di jalan di sebuah kampung dengan hanya memakai celana dalam, tangannya diikat, sambil dipukuli warga. Sejumlah bagian tubuhnya terluka, dengan darah yang terlihat masih mengalir.

Yostan Alexanderia Lobang, Kepala Polsek Lembor mengatakan kepada Floresa pada Sabtu petang bahwa mereka sedang menyelidiki kasus ini.

Saat ini, pria yang jadi sasaran amukan warga itu “sedang dirawat dan belum bisa dimintai keterangan sehingga.”

Ia menjelaskan, pria itu mengalami cedera serius karena dipukul dan disiksa massa.

“Telinga kiri kanannya robek. Bibirnya pecah, luka robek [di wajahnya] hampir sampai di dagu,” katanya.

Ia menjelaskan, dari informasi awal yang didapat dari opa salah satu anak terduga korban, pria itu melakukan aksinya dengan kedok doa penyembuhan penyakit.

Yostan mengatakan, opa korban itu awalnya menceritakan tentang cucunya yang sakit kepada pria itu, yang langsung menawarkan diri untuk melakukan doa penyembuhan.

Pria itu, kata Yostan, mengaku bisa menyembuhkan penyakit “dengan air yang dia doakan,” dan dengan ritual penyembuhan khusus.

“Opa itu langsung percaya dan mengajak [terduga] pelaku untuk ke rumahnya,” kata Yostan.

Sesampainya di rumah, tambahnya, pria itu menjelaskan bahwa pengobatannya dilakukan dengan cara korban masuk satu persatu ke dalam kamar. Total ada empat anak yang hendak dia doakan.

Saat itulah pada Rabu, 30 Agustus, kata Yostan, pria itu mencabuli anak-anak itu.

Ia menjelaskan, pria itu pamit setelah aksinya selesai.

Beberapa hari kemudian keempat anak itu, kata dia, kemudian menceritakan kejadian yang sebenarnya kepada keluarga mereka.

Karena itu, kata Yostan, keluarga anak-anak itu “mengumpulkan masa untuk mencari pelaku.”

Sementara itu ada keluarga korban lainnya datang ke Polsek untuk mengadu. 

“Kami mendapatkan pelaku sedang diadili oleh kelompok massa, lalu kami langsung meminta dengan sangat hati-hati untuk menyerahkan pelaku kepada pihak kepolisian,” katanya.

Servasius Narto, Kepala Desa Wae Kanta mengatakan kepada Floresa bahwa mereka mendapati empat anak yang diduga menjadi korban pencabulan, dimana tiga orang yang disetubuhi.

Ia menjelaskan, pria terduga pelaku itu berasal dari Kampung Weto, Desa Galang, Kecamatan Welak. Sementara lokasi kejadiannya adalah di kampung Jong, yang masuk wilayah desanya.

Ia mengatakan, “sebagai kepala desa, saya mengecam tindakan main hakim sendiri warga terlepas dari apapun kesalahan pria itu.”

Namun, kecaman itu “bukan berarti saya membenarkan tindakan” pria itu.

“Saya sangat marah pada [terduga] pelaku karena begitu tega melakukan itu pada anak-anak. Itu tindakan keji,” katanya.

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini