Ruteng, Floresa.co – Christian Rotok, Bupati Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT) menjawab kritikan Viktor Slamet, bakal calon bupati Manggarai periode 2015-2020.
Sebelumnya, Slamet menyatakan, selama 10 tahun memimpin Manggarai bersama Wakil Bupati Deno Kamelus tidak ada perubahan signifikan yang diraih pasangan dengan sebutan Credo itu. (Baca: Viktor Slamet: 10 Tahun Rotok dan Deno Pimpin Manggarai, Tak Ada Perubahan Signifikan)
Merespon pernyataan Slamet, Rotok mengatakan, jika dirinya belum berhasil, maka kewajiban bupati terpilih nanti yang melanjutkan pembangunan.
“Kalau Pa Viktor terpilih, tugas beliaulah untuk membuat Manggarai berubah signifikan,” kata Rotok kepada Floresa.co, Selasa (27/1/2015) malam.
Kritikan terhadap Credo, muncul di tengah upaya Deno – orang yang dikenal sangat dekat dengan Rotok – mempersiapkan diri untuk berlaga dalam Pilkada merebut kursi bupati Manggarai.
Dalam kritikannya, Slamet memang mengakui, Credo memang membuat perubahan dalam hal pembenahan infrastruktur.
“Tapi saya lihat itu tidak dikuti (perbaikan) ekonomi sehingga mubazir semua infrastruktur yang dibangun itu,” ujar Viktor kepada Floresa.co, Minggu (25/1/2015).
Viktor juga sedang mempersiapkan diri untuk kembali bertarung dalam Pilkada Manggarai.
Sebelumnya pada tahun 2005 dan 2010, Viktor juga pernah ikut bertarung, namun gagal meraih kemenangan melawan Rotok.
Viktor mengatakan dirinya maju untuk ketiga kalinya karena ingin berkontrubusi bagai pembangunan di NTT dan Manggarai, khususnya.
“Ini sebetulnya komitmen kita. Kita mau tunjuk pada republik ini bahwa tidak benar NTT itu simbol keterbelakangan, simbol kemiskinan, hanya tata kelolah pemerintahan kita yang salah,” ujarnya.
“Kita punya sumber daya manusia dan sumber daya alam yang luar biasa. Kita ada hirarki gereja di sana yang sebetulnya bisa jadi mitra kita (pemerintah), terutama dalam fungsi pengawasan pembangunan,” tambah Viktor. (ARL/Floresa)