Warga di Manggarai Mengeluh Air Tidak Mengalir Lima Hari, Pegawai PDAM Janji Cek Lokasi

Warga terpaksa meminta air ke tetangga untuk konsumsi

Baca Juga

Floresa.co – Sudah lima hari warga suatu kelurahan di Kabupaten Manggarai tak tersuplai air bersih, yang memaksa mereka mengambil air dari pancuran terdekat untuk kebutuhan sehari-hari.

Theresia Rinarni, seorang warga Kelurahan Karot, Kecamatan Langke Rembong mengaku “tak setetes pun air mengalir” sejak 15 Februari.

“Sebelumnya tak separah ini. Air tetap mengalir, walaupun sedikit,” katanya kepada Floresa pada 19 Februari, mengacu pada minimnya debit air yang keluar dari keran pada beberapa waktu sebelumnya. 

Awalnya ia mengira hanya rumahnya yang tak teraliri air. Namun, saat bertanya ke sejumlah tetangga di RT yang sama, rupanya mereka mengalami kendala serupa, kata Theresia.

Sejumlah warga, termasuk Theresia, sempat menelepon kantor Perusahaan Daerah Air Minum [PDAM] Tirta Komodo, badan usaha milik Pemerintah Kabupaten Manggarai yang menyuplai air bersih ke wilayah mereka.

Namun, kata Theresia, “tidak ada yang angkat telepon kami.”

Ia mengaku, air yang macet membuatnya ke tetangga di gang lain meminta air minum bersih untuk minum dan masak. 

Kalau untuk cuci, kata Theresia, ia harus ke pancuran yang berjarak 120 meter dari rumahnya.

Ia mengatakan pegawai PDAM di kompleksnya bernama Boy, menggantikan pegawai sebelumnya, Dus.

Theresia berkata, Dus biasanya cepat merespon kalau dapat telepon pengaduan dari warga.

“Boy ini beda dengan Om Dus. Om Dus kalau dihubungi pasti dia langsung respon dengan baik,” katanya.

Floresa mengidentifikasi Boy bernama lengkap Boy Simatupang.

Dihubungi pada 19 Februari, Boy berkata tidak merespon telepon pelanggan karena masih memperbaiki salah satu saluran air di wilayah lain di kelurahan tersebut.

“Baru tadi saya tidak angkat telepon,” katanya, menambahkan ia fokus kerja saluran di Gereja St. Fransiskus Assisi Karot. 

Ia menjanjikan mengecek masalah air di kediaman Theresia dan sekitarnya pada hari ini, 20 Februari.

Editor: Anastasia Ika

Terima kasih telah membaca artikel kami. Jika tertarik untuk mendukung kerja-kerja jurnalisme kami, kawan-kawan bisa berdonasi dengan cara klik di sini.

Terkini